Kisah Cinta Terlarang Nur Kholik dan Sunarti yang Berakhir Dengan Tragedi Pembunuhan
Sunarti pun mengancamnya akan menggunakan anak tersangka yang masih berusia 20 tahun untuk menggantikannya.
Editor: Hendra Gunawan
Keduanya kemudian menghabiskan waktu berkeliling kota. Di sela jalan-jalan itu, pembunuhan terjadi di Jalan Brawijaya, Kota Kediri.
Setelah membunuh Sunarti, Nur Kholik mengaku bingung hingga akhirnya berencana mengubur jasad korban di pemakaman umum Desa Tegowangi.
Saat datang ke sana sore hari, kondisi makam masih banyak pengunjung yang nyekar sehingga dia mengurungkan niatnya. Dia baru kembali ke areal pemakaman pada sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat sepi, dia memakamkan Sunarti.
Suasana makam yang gelap membuat Nur Kholik tidak bisa membuat makam yang dalam dan menutup kembali lubang dengan tidak sempurna.
Saat mengubur, dia sempat memadatkan makam dengan cara menginjak-injaknya sehingga diduga membuat ada darah pada bagian hidung korban saat ditemukan.
Selain itu, bagian tubuh korban, yakni kakinya, juga tidak semuanya terkubur. Tersangka yang mendekam di tahanan Mapolres Kediri itu dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 340 KUHP. (M Agus Fauzul Hakim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selingkuh, Motif Asmara di Balik Kasus Kaki Menyembul di Pemakaman",