H -30 Pencoblosan, Kiai-kiai Jatim Makin Solid dan Rajin Fatwakan Pilih Khofifah-Emil
Dukungan para ulama ini bermula dari para kiai yang membentuk tim 9 sebagai tim pendukung Khofifah Indar Parawansa
Editor: Eko Sutriyanto
"Bu (Khoffiah) saya sekarang sudah nomor satu. Ini dukungan yang terakhir. Tidak akan pindah ke yang lain," kata Gus Fahrur kepada Khoffiah seraya mengacungkan telunjuk jarinya.
Gus Fahrur menegaskan, pihaknya akan all out memenangkan pasangan Khofifah-Emil. Sebab, pasanagan dengan nomor urut satu ini merupakan satu-satunya pasangan calon yang memperjuangkan nilai-nilai ajaran agama Islam.
"Kiai Kampung akan all out memenangkan Bu Khoffiah. Beliau masih suci. Intinya, saya akan dukung Khofifah. Kalau tidak diterima, masa bodo saya tetap mau memenangkan ibu Khoffiah," pungkasnya.
Dukungan wilayah Mataraman pun mengokohkan kekuatan Khofifah-Emil di Jawa Timur. Seluruh tokoh agama se-Ponorogo pun ikut mendukung pasnagan NU ini. Pernyataan dukungan ini dipimpin langsung oleh K.H. Marhaban Ahmad. Inisiator acara tersebut, mengatakan Khofifah adalah sosok yang pas untuk memimpin Jawa Timur.
"Alhamdulillah, Insyaallah mendukung semua. Kami tidak mengatasnamakan suatu golongan, tapi untuk rahmatan lil 'alamiin. Kita akan memfatwakan, mengajak seluruh warga memilih Khofifah-Emil," kata Pengasuh Pondok Pesantren Ilhamulqudus tersebut.
Sementara itu, Khofifah menilai restu ulama dalam menjalankan pemerintah sangat penting. Agama dan kekuasaan bak dua mata uang yang saling mendukung memberikan kemaslahatan untuk umat manusia.
"Penting untuk bersama-sama menyatukan perspektif tentang pemimpin Jatim ke depan. Sebagaimana kata Imam Ghozali bahwa agama dan kekuasaan adalah saudara kembar. Sehingga para umaro dan ulama itu harus selalu singkron," pungkas Khofifah.
Sehingga dukungan dari para ulama untuk pasangan Khofifah-Emil menjadi sokongan pedoman untuk menjalankan pemerintahan. Kesamaan visi-misi antara pemerintah dan kiai sangat diperlukan.
"Seluruh proses silaturrahim ini akan menjadi silaturruuh. Nyambung jiwa, olah rasa. Jadi silaturruh itu sambung doa. Ada rasa yang terbangun dan ada doa yang akan dimunajatkan. Kalau bukan karena kesamaan visi dan misi untuk Jawa Timur, saya yakin para kiai tidak akan memberikan dukungan kepada kami,” kata Ketua Muslimat NU ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.