Sepenggal Kisah Kehebatan Kapal Kiai Rodjomolo yang Dipakai Adipati Anom Menjemput Puteri Pamekasan
Pada zaman dulu, transportasi air menjadi hal yang tak terpisahkan dari Kasunanan Surakarta.
Editor: Sugiyarto
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Petugas mengangkat Canthik Kiai Rajamala saat melakukan persiapan ritual jamasan (membersihkan) di Museum Radyapustaka, Solo, Jawa Tengah, Jumat (16/1/2009). Hiasan depan perahu yang telah tersimpan 108 tahun di museum ini akan dijamas pada Minggu (18/1.2009).
Setelah peristiwa banjir di Bengawan Solo, muncullah juru selam, juru mudi, dan juru dayung.
Aliran Bengawan Solo kemudian digeser agak ke timur menjelang memasuki kota.
Ketika itu, dibangun pengaman di tepi kota bagian selatan dan timur untuk mencegah banjir.
Dengan adanya tanggul dan hilangnya banjir, berakhirlah tugas Kapal Rodjomolo.
Setelah itu, canthik kapal dicopot dan disimpan sebagai simbol kemegahan.
Hingga saat ini, chantik kepala tersebut disimpan di Museum Keraton Surakarta dan di Museum Radya Pustaka.
Pada hari tertentu, selalu diberi sesaji lengkap dengan tujuan menghormati penunggu canthik perahu. (*)
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.