KNKT Selidiki Insiden Pecahnya Ban Pesawat Garuda di Bandara Kualanamu
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi mulai bekerja mengumpulkan data dan informasi terkait adanya insiden pecah ban pesawat Garuda Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai bekerja mengumpulkan data dan informasi terkait adanya insiden pecah ban pesawat Garuda Indonesia di Bandara Kualanamu, Selasa (12/6/2018).
Selain mengumpulkan data dan informasi di Bandara Kualanamu, hal yang sama juga dilakukan di Bandara Soekarno Hatta tempat dimana awal pertama kali pesawat berangkat pada Senin (11/6/2018) sore.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apa yang menjadi penyebab sebenarnya mengapa tiba-tiba ban pesawat bagian kanan belakang bisa pecah.
Baca: Garuda Pecah Ban di Bandara Kualanamu, 10 Pesawat Berputar-putar di Angkasa Selama 30 Menit
Salah satu investigator KNKT yang datang ke Bandara Kualanamu adalah Sigit.
Saat diwawancarai ia mengatakan sedang mengumpulkan data dan informasi sebanyak mungkin.
Ia mengaku tiba di Bandara Kualanamu Selasa pagi didampingi seorang rekannya.
"Kalau untuk di Kualanamu hanya dua orang saja kita yang kumpulkan data. Saat ini masih berdua dulu, tapi di Soekarno Hatta juga ada yang melakukan hal yang sama. Kita juga sampai tadi di sini tadi pagi dan pukul 08.30 mulai bekerja," ujar Sigit.
Peristiwa pecahnya ban pesawat Garuda Indonesia GA 190 di Bandara Kualanamu terjadi Senin (11/6/2018) pukul 17.56 WIB.
Baca: Hendika Tewas Dikubur Hidup-hidup oleh Temannya, Sepeda Motor dan Ponsel Dibawa Kabur
Saat itu pesawat yang sebelumnya berangkat dari Soekarno Hatta baru saja landing di Kualanamu.
Pesawat membawa 167 orang penumpang dan 7 orang krunya berhasil selamat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Dalam kondisi ban pecah saat itu pilot masih dapat mengendalikan pesawat dan membawanya ke area parkir taxi way. (dra/tribun-medan.com)