Kisah Korban KM Arista: Si Bungsu Tenggelam Bersama Sepeda Barunya
"Saya ndak tahu pak apa penyebabnya, tapi tiba-tiba kapal oleng dan langsung tenggelam. Saya langsung berusaha selamatkan keluarga saya,"
Editor: Adi Suhendi
Ahmad dan istrinya begitu terpukul.
Ia bersama istrinya terus menangis di RS Jala Ammari TN AL.
Baca: Tim Gabungan Masih Cari 6 Korban Kapal Karam di Makassar
Keduanya mendampingi Siti Rahmayani yang terbaring lemah di ruang perawatan.
"Darika belikan sepeda anakku kodong. Lamami mau kubelikan, tapi anakku hilang," kata Ahmad dengan nada lirih, sambil mengusap air matanya.
Ahmad menceritakan, dalam perjalanan pulang ke pulau Barrang Lompo, ia tak menduga sama sekali bahwa kapal yang ditumpanginya akan mendapat musibah.
Kata Ahmad, tiba-tiba kapal oleng dan langsung tenggelam.
"Saya ndak tahu pak apa penyebabnya, tapi tiba-tiba kapal oleng dan langsung tenggelam. Saya langsung berusaha selamatkan keluarga saya," katanya.
Saat kapal mulai tenggelam, dan sebagian penumpang sudah tercebur ke laut. Ahmad langsung mencari istri dan anaknya untuk diselamatkan.
Ia mampu menyelamatkan istrinya, sementara putri sulungnya juga mampu menyelamatkan diri setelah berpegangan ke penumpang lain.
Belakangan diketahui, orang yang menolong putrinya itu menjadi salah satu korban tewas.
Menurut Ahmad, sesaat sebelum kapal tenggelam, dalam keadaan panik ia masih sempat melihat putrinya dalam kapal.
Ia mencoba menariknya keluar, namun anaknya itu tak bisa keluar, ia tersangkut.
"Sempat saya tarik, tapi tidak bisa keluar," ungkap Ahmad sambil mengusap air matanya.
Ahmad pun kini mengaku ikhlas dan pasrah. Ia berharap putrinya itu bisa segera ditemukan, baik dalam keadaan hidup maupun telah meninggal.
"Saya sudah ikhlas, maumi diapa. Semoga anakku cepat ditemukan," kata dia
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul: Cerita Korban KM Arista, Si Kecil Andriani Tenggelam Bersama Sepeda Barunya