'Bapak Telepon Sambil Nangis Bilang Mamakmu Sudah Gak Ada, Kapal Kami Tenggelam'
Sri Wahyuni anak pertama korban kapal karam KM Berkat Anugerah di perairan Lingga histeris saat mendapat telepon dari ayahnya, Sarbaini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sri Wahyuni anak pertama korban kapal karam KM Berkat Anugerah di perairan Lingga histeris saat mendapat telepon dari ayahnya, Sarbaini yang selamat dalam musibah tersebut.
"Bapak nelpon bilang nangis-nangis, mamakmu sudah gak ada, kapal kami tenggelam," kata Irwan suami dari Sri, Senin (25/6/2018).
Mendapat telepon seperti itu, sontak Sri yang sedianya menanti kedatangan ayah, ibu, dan adiknya usai mudik lebaran dari Nipah Panjang Jambi berubah menjadi tangisan.
"Istri saya udah nangis aja, langsung peluk saya, saya juga gak bisa nahan tangis," ujarnya.
Tidak mau berlama-lama, Irwan langsung berbicara kepada sang mertua untuk meminta lokasi posisi saat ini agar dijemput pihak keluarga di Batam.
Baca: Teriakan Kapal Terakhir dari Pengelola Kapal Membuat Penumpang Tak Punya Pilihan Lain
"Bapak bilang ada warga yang menyewakan speed boat, jadi nunggu di Batam saja. Makanya sore itu juga saya beserta warga sekitar berangkat naik ambulans menuju Jembatan Barelang 6 lokasi pelabuhan kapal yang akan bersandar dari Tanjung Kelik Senayang," ucapnya.
Sekitar pukul 19.37 WIB, jenazah ibu mertuanya Eri Binti Tukijo berikut ayah mertua dan adik iparnya tiba di kediaman di Bengkong Nusantara Blok C nomor 16.
Saat itu pula, tangis keluarga yang sudah menanti kedatangan jenazah serta ayah dan adiknya pecah.
Warga sekitar yang menyaksikan pun juga ikut dirundung pilu.
Baca: Dikira Tidur di Kuburan, Ternyata Wayan Doble Sudah Tak Bernyawa
Sang cucu yang melihat kesedihan ikut menangis sembari memanggil-mangil sang nenek. Apalagi Rafa, demikian nama sang cucu sangat dekat dengan neneknya.
"Gimana gak nangis si Rafa, dibanding kami ayah ibunya, paling dekat dan paling sayang dia sama neneknya, apa-apa neneknya," ucap Irwan bersedih.