Giselawati: Saya Tetap Mendukung Pak Deddy Mizwar Mau Terus Berpolitik atau Jadi Artis
Istri calon gubernur Jabar, Deddy Mizwar, R Giselawati Wiranegara legowo dengan kekalahan suaminya di Pilgub Jabar 2018.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Istri calon gubernur Jabar, Deddy Mizwar, R Giselawati Wiranegara legowo dengan kekalahan suaminya di Pilgub Jabar 2018.
Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi ini kalah berdasarkan hitung cepat berbagai lembaga survey dan hanya menempatkannya di angka 25 persen.
Pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum di nomor 1 unggul dengan raihan lebih dari 30 persen.
Giselawati mengatakan, ia mendukung suaminya untuk jadi apapun.
"Saya tetap mendukung Pak Deddy mau jadi apa setelah ini. Mau terus berpolitik atau jadi artis. Sebagai istri, saya akan tetap mendukung," kata Giselawati di Bandung, Kamis (28/6/2018).
Baca: Kelian Desa Tak Menyangka EBA Ditangkap Polisi karena Simpan Ratusan Peluru di Kamarnya
Selama lima tahun terakhir, ia mendampingi Deddy Mizwar suaminya sebagai wakil gubernur Jabar bersama Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar.
Pilkada Gubernur Jabar 27 Juni menghasilkan pemimpin baru.
"Semoga Jabar semakin baik, pemimpinnya amanah dan membawa Jabar maju dan mandiri," katanya.
Kekalahan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi dianggap mengejutkan karena sebelumnya kerap diunggulkan dalam sejumlah survei.
Ketua Tim Pemenangan, Irfan Suryanegara yang juga ketua Partai Demokrat Jabar mengatakan, penyebab kekalahan pasangan tersebut karena pemilih dua Dedi ini beralih.
"Dalam hitungan (quick count hari ini) kita bisa lihat nomor 1 suaranya tidak naik lagi, cenderung stagnan. Ternyata suara kami bergeser ke pasangan Asyik," kata Irfan di Dago Pakar, Rabu (27/6/2018).
Faktor penyebab beralihnya suara Asyik, kata dia, adalah konstelasi politik dan isu nasional.
Baca: Hasil Quick Count Pilgub Jabar Menempatkannya di Urutan Buncit, TB Hasanuddin Minta Maaf
Ia membantah mesin partai lengah. Deddy-Dedi diusung Partai Golkar dan Demokrat.
"Tidak lengah, mesin partai berjalan maksimal. Cuma ada isu yang sifatnya nasional menyangkut pasangan Asyik hingga isu itu berpengaruh pada elektabilitas mereka," katanya.
Timnya kecolongan. Selama tahapan Pilgub Jabar, Irfan mengaku salah memetakan siapa lawan terberat.
"Selama ini kami konsen lihat Rindu (Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum). Tapi ternyata suara kami bergeser ke Asyik," kata dia.