Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Tim Angklung Muhibah Bandung, dari Mengamen Hingga Sukses di Tiga Festival di Eropa

Tim Muhibah Angklung Paguyuban Pasundan, sudah menyelesaikan agendanya mengikuti tiga festival di tiga negara di Benua Eropa

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Tim Angklung Muhibah Bandung, dari Mengamen Hingga Sukses di Tiga Festival di Eropa
Istimewa
Dokumentasi 13th International Youth Festival of Arts (IYFA) “Muzite” di Sozopol, Bulgaria, pada 10-15 Juli 2018. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim Muhibah Angklung Paguyuban Pasundan, yang berasal dari Kota Bandung, sudah menyelesaikan agendanya mengikuti tiga festival di tiga negara di Benua Eropa.

Tiga festival yang  diikuti oleh Tim Muhibah Angklung adalah 59th International Folklore Festival of Nasreddin Hodja di Kota Aksehir, Turkey, pada 4-10 Juli 2018.

Kemudian, 13th International Youth Festival of Arts (IYFA) “Muzite” di Kota Sozopol, Bulgaria, pada 10-15 Juli 2018.

Terakhir, International Music and Folk-Dance festival “Summer in Visoko” in Visoko, di Kota Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, pada 20-25 Juli 2018.

Hebatnya, pada festival di Kota Sozopol, Bulgaria, Tim Muhibah Angklung berhasil meraih juara umum dari seluruh kategori atau meraih grand prix.

"Ya alhamdulillah, festival di Bosnia sudah berakhir. Kami diterima dengan baik oleh pihak festival," ujar Ketua Tim Muhibah Angklung, Maulana Muhammad Syuhada (41), saat dihubungi Tribun Jabar via ponsel, Kamis (26/7/2018).

Berita Rekomendasi

Beruntung, selama kurang lebih lima hari di Bosnia, seluruh biaya akomodasi dan makan ditanggung oleh pihak sponsor.

Pihak festival, kata Maulana, telah membantu Tim Muhibah Angklung.

"Festival mencarikan sponsor untuk kami dan akhirnya berhasil mendapatkan sponsor yang sedia menanggung seluruh biaya akomodasi dan makan pagi dan malam selama lima hari di Bosnia. Untuk makan siang kami disediakan oleh KBRI Sarajevo, Bosnia," ujarnya.

Selama lima hari di Bosnia, Tim Muhibah Angklung juga diundang ke wisma Duta Besar Indonesia untuk Bosnia–Herzegovina, Amelia Ahmad Yani, yang tidak lain adalah puteri pahlawan revolusi Jenderal Achmad Yani.

"Penampilan kami di festival Visoko sukses luar biasa. KBRI mengirim wakilnya untuk nonton. Besoknya kami diundang Bu Dubes ke KBRI Sarajevo untuk tampil di hadapan para Dubes dari berbagai negara seperti Belanda, Cina, Mesir, Slovenia, termasuk istri Walikota Sarajevo," kata Maulana.

Setelah dari Bosnia, Tim Muhibah Angklung berencana ke Vevey di Swiss pada 26-27 Juli 2018.

Tim pun diberikan bantuan oleh Dubes Amelia agar bisa melanjutkan perjalan menuju ke Swiss.

"Bu Dubes Amelia juga memberikan bantuan dana untuk tim agar bisa melanjutkan perjalanan ke Swiss. Beliau sangat terkesan dan tersentuh dengan performa anak-anak dan juga attitude anak-anak. Beliau ingin ceritakan semua ini ke Presiden Joko Widodo katanya," ujar Maulana.

Diberitakan Tribun Jabar sebelumnya, tim angklung yang anggotanya rata-rata berusia 15-19 tahun itu saat ini sedang berada di Eropa untuk mengikuti festival di Aksehir, Turki pada 4-10 Juli 2018; Sozopol, Bulgaria pada 10-15 Juli 2018; dan Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, pada 20-25 Juli 2018.

Namun, Tim Muhibah Angklung terpaksa harus 'ngamen' di sejumlah kota di Eropa, tinggal di KBRI, KJRI, atau rumah warga, dan mengandalkan donasi lantaran kekurangan biaya.

Sepekan sebelum berangkat, (tim berangkat pada 28 Juni 2018 ke Amsterdam, Belanda), pihak sponsor yang akan membiayai tim angklung itu menarik diri.

Padahal, dibutuhkan sekitar Rp 1,5 milyar selama tim beranggotakan 36 orang itu berada di Eropa dalam satu bulan, hingga kembali ke tanah air pada 30 Juli 2018.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas