Sekjen SKPI: Ulama dan Tokoh Masyarakat Bersatu Menghadapi Gempa Lombok
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban meninggal dunia terus bertambah menjadi 105 orang per Selasa (7/8/2018).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Dua hari pasca gempa 7 skala richter mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018), jumlah korban terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban meninggal dunia terus bertambah menjadi 105 orang per Selasa (7/8/2018).
Musibah yang cukup besar ini membuat semua kalangan masyarakat di NTB bersatu menghadapi musibah ini.
Dalam Rapat koordinasi menghadapi musibah bersama di Lombok, yang diinisiasi oleh Sekjen Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) Fauzan Rachmansyah, dan dihadiri oleh para ulama beserta tokoh masyarakat, menyerukan agar masyarakat NTB khususnya Lombok semakin bersatu dan bahu-membahu dalam menghadapi musibah ini.
“Ulama dan tokoh masyarakat harus bersatu menghadapi Musibah ini dan harus dijadikan momen untuk masyarakat membangun persaudaraan,” kata Fauzan saat mengunjungi lokasi gempa, di Lombok, Selasa (7/8/2018).
Fauzan menambahkan, doa dan dukungan dari ulama ini menjadi pelecut semangat bagi warga untuk bangkit menghadapi musibah.
Oleh karena itu, dirinya meminta dukungan kepada semua instansi baik pemerintah maupun swasta untuk ikut membantu para korban gempa yang masih diselimuti rasa ketakutan.
“Dukungan dan bantuan dari semua instansi, semua lembaga swadaya masyarakat, semua perusahaan swasta dan individu-individu, sangat diperlukan sebagai energi untuk menghadapi musibah ini. Kami berharap semuanya ikut menyalurkan bantuan dalam bentuk apapun untuk korban di Lombok,” ucapnya.
Pimpinan pondok pesantren As-Sunnah Lombok Ustadz Yusuf menambahkan, bantuan dari berbagai pihak sangat diperlukan sebagai alat pemersatu warga lombok untuk bersama menghadapi musibah.
“Kita butuh dukungan moril untuk pererat persatuan, oleh karena itu kami semua tokoh berkumpul dan semua unsur ikut membantu dalam musibah ini,” tuturnya.
Tokoh masyarakat Lombok Khaeruddin melanjutkan, para korban gempa masih sangat memmbutuhkan bantuan logistik berupa sembako, pelayanan kesehatan, aur bersih, selimut, pakaian, seragam sekolah, alat tulis dan lain sebagainya.
“Dimanapun warga sangat butuh bantuan, saya dan Bang Fauzan Rachmansyah akan mengejar untuk membantu masyarakat yang sangat membutuhkan, sampai dengan saat ini kita sudah menyalurkan bantuan kepada 6000 lebih pengungsi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kepala Desa Kabupaten Lombok Timur, Mawarlan mengatakan, banyak warganya yang mengalami trauma berat dalam menghadapi gempa bumi yang kedua kalinya ini. Menurutnya, gempa ini sangat besar ketimbang gempa pertama yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
“Ada desa yang semua rumahnya hancur, warga berharap ada bantuan untuk merehabilitasi semua rumah mereka yang rata dengan tanah,” imbuhnya.
Forum ulama dan tokoh masyarakat ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Tuan Guru Halid. Doa bersama dipanjatkan agar para korban yang meninggal mendapat tempat disisi Allah SWT dan semua yang menjadi korban diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.