Gelar Sulinggih Termuda se-Bali Komang Widiantari Dicabut Usai Dinikahi Bule Amerika
Sesuai ajaran Agama Hindu, bila seseorang yang belum menikah mediksa sebagai sulinggih, maka ia menjadi sukla brahmacari (tidak menikah seumur hidup).
Editor: Dewi Agustina
Oleh Pekak Mangkunya, ia kemudian diajak mediksa. Saat itu ia belum mengerti apa itu mediksa.
Dipikir hanya melukat biasa. Dia pun kaget saat mengetahui mediksa itu untuk menjadi sulinggih. Ia merasa belum siap.
Hampir selama 10 hari Komang Widiantari setelah itu tidak melaksanakan meditasi. Namun apa yang terjadi?
"Saat itu tityang sembahyang, nangis lalu teriak-teriak seperti orang kerahuan padahal tidak," ungkapnya kepada Tribun Bali, ketika itu.
Ia mengalami seperti kerauhan hingga pukul 01.00 Wita dini hari, lalu dinyatakan meninggal dunia.
Kulitnya saat itu sudah menguning, badannya kaku. Semua anggota keluarga menangis.
"Paman tityang lalu bilang, yen Komang hidup, tityang kal diksain (kalau Komang hidup kembali, akan kami diksa)," tuturnya mengikuti janji sang paman.
Akhirnya jari-jarinya bergerak, matanya hanya terbuka sedikit, tidak bisa mendengar, tidak bisa berkata, tidak berasa badan.
Saat itu, ia langsung dipindah ke kamar. Tidak dibolehkan untuk keluar rumah selama 10 hari.
Setelah kejadian itu, Komang Widiantari yang lahir 13 Maret 1986 ini lahir kembali (mediksa) pada 14 Maret 2007.
Tepat setelah ulang tahun welaka, besoknya ia lahir kembali sebagai orang suci saat umur 21 tahun.
Setelah 11 tahun menjadi sulinggih, dengan status sulinggih termuda di Bali, Ida Resi Alit harus melepas kesulinggihannya setelah memilih menikah.
Ia pun kembali menjadi seorang walaka.
Diungkapkan Sukra, Komang Widiantari masih memiliki keinginan kuat untuk kembali menjadi sulinggih setelah menikah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.