Kencangnya Angin Tenggara Bikin Nelayan Takut Melaut
Bagi para nelayan, pilihan tidak melaut memang sudah tepat sebab saat ini juga bukan musim ikan.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Nelayan di Kota Agung mengurangi aktivitas melaut akibat kencangnya angin tenggara.
Rohmani, nelayan di Pekon Kapuran, Kota Agung, angin tenggara sudah berembus sejak awal Agustus lalu, dan baru terasa kuat dalam dua hari terakhir. Sedangkan ketinggian ombak antara satu sampai dua meter.
"Dari kemarin anginnya kencang. Tidak berhenti semalaman. Ombaknya juga tinggi. Akhirnya banyak nelayan kecil tarik ke darat, tidak cari ikan," ujar Rohmani, Selasa, 4 September 2018.
Ia mengatakan, dalam kondisi saat ini hanya nelayan yang miliki perahu besar seperti bagan yang bisa melaut.
Sedangkan nelayan pancing dan nelayan jaring pilih tidak melaut karena risiko yang besar.
Baca: PBNU Siapkan Rencana Strategis Pengolahan Pasca-Panen Petani Jagung di Lampung
Bagi para nelayan, pilihan tidak melaut memang sudah tepat sebab saat ini juga bukan musim ikan.
Ikan yang ada hanya tongkol, itupun tidak terlalu banyak.
Suharyono, nelayan lainnya, mengaku, sekarang kondisi cuaca tidak bisa ditebak. Saat ini di perairan Teluk Semaka, angin yang berembus adalah angin tenggara. Dampaknya sangat besar di perairan Teluk Semaka.
"Sekarang ini mestinya sudah angin barat. Tapi, ini masih angin tenggara. Kami tidak bisa lagi perkirakan cuaca. Seperti sekarang ini, kami tidak tahu mau sampai kapan," ujar Suharyono. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Angin Tenggara Hentikan Nelayan Kota Agung Melaut, http://lampung.tribunnews.com/2018/09/04/angin-tenggara-hentikan-nelayan-kota-agung-melaut.
Penulis: Tri Yulianto
Editor: Daniel Tri Hardanto
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.