Sarah Baartman, Budak Penghibur dari Afrika yang Mengungkap Sisi Kelam Eropa
Pernahkah Anda mendengar nama Sarah 'Saartjie' Baartman? Bila tidak pernah, mungkin Anda bukanlah satu-satunya yang belum mengenal wanita asal Afrika
Editor: Sugiyarto
Dalam perjanjiannya, Sarah akan dibayar dengan sistem bagi hasil dan dikembalikan ke Afrika Selatan setelah lima tahun. Namun, ada dua alasan yang membuat kesepakatan tersebut tampak meragukan.
Pertama, Sarah sebenarnya buta huruf karena ia terlahir di tengah tradisi budaya yang tidak menulis atau pun menyimpan sebuah catatan.
Kedua, keluarga Cezar sendiri sebenarnya tengah mengalami kesulitan keuangan. Atas hal inilah mereka diduga menggunakan Sarah sebagai mesin penghasil uang.
Penandatangan kontrak tersebut membuat dirinya harus menjadi tontonan orang banyak dan diperlakukan dengan tidak layak.
Lantas, apa yang membuat Sarah menjadi "barang" dagangan ini? Sarah memiliki tubuh yang tidak seperti pada wanita umumnya, bokong sarah berukuran di atas rata-rata.
Bokong besar Sarah kemudian menjadi objek daya tarik masyarakat Eropa kolonial yang dianggap sebagai ras tertinggi.
Tidak puas sampai di situ, Dunlop kemudian membawa Sarah ke London untuk "dipajang" di Piccadilly, sebuah jalan yang penuh dengan berbagai keanehan, seperti "ne plus ultra hideousness" dan "deformitas terbesar di dunia".
Orang-orang Inggris harus membayar bila ingin melihat tubuh Sarah yang dipamerkan dalam kondisi setengah telanjang.
Sarah ditampilkan dalam sebuah kandang dengan tinggi sekitar satu setengah meter. Sarah pun menyedot banyak perhatian saat itu.
Setelah empat tahun berada di London, pada bulan September 1814, Sarah dipindahkan dari Inggris ke Prancis.
Setibanya di Prancis, Hendrik dan Cezar menjualnya kepada Reaux, seorang pria yang memamerkan hewan-hewan.
Reaux kemudian memamerkan Sarah di sekitar Paris dan memperoleh keuntungan yang sangat besar dikarenakan ketertarikan publik terhadap tubuh Sarah.
Sarah pun dipamerkan bersama dengan bayi badak. Sang "Pelatih" akan memerintahkannya untuk duduk atau berdiri dengan cara yang sama seperti hewan sirkus.
Dalam pertunjukannya, Sarah seringkali ditampilkan setengah telanjang dengan hanya mengenakan sedikit celana.