Mengaku Menyesal, Pencuri Kotak Amal Sering Dihantui Nazir Masjid Yang Dibunuhnya
Khairul ditangkap petugas Satreskrim Polres Tapanuli Selatan di Jalan Williem Iskandar, Sadabuan, Padangsidimpuan, pada Jumat (14/9/2018) lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Namun, karena kondisinya yang sudah sekarat, korban dirujuk ke RSUD Padangsidimpuan. Pada Selasa (11/9/2018), korban dinyatakan meninggal dunia.
Khairul mengaku sudah lima tahun kecanduan menghisap lem kambing.
Khairul sendiri merupakan pedagang sayur yang membantu orangtuanya di Pasar Gunung Tua.
Setelah beberapa hari mendekam di sel tahanan, Khairul belum bertemu dengan istri dan anaknya.
"Saya menyesal," kata Khairul.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Iqbal didampingi Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Ismawansa mengatakan, pengungkapan kasus ini sekaligus menepis isu yang sempat beredar bahwa pembunuhan nazir masjid tersebut dilatarbelakangi SARA.
"Jadi itu tidak benar. Ini murni tindak pidana pembunuhan, tidak terkait SARA. Dia membunuh korban karena ketahuan menghisap lem di areal masjid," kata Iqbal.
Atas perbuatannya ini, Khairul dikenakan pasal 365 ayat 3 subsider 362 dan 351 ayat 3 junto 65 subsider 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuh Nazir Mesjid Ketakutan Setelah Digentayangi, Khairul Anwar : Saya Menyesal,