Tiar Bachroni Sulap Batok Kelapa Jadi Barang Kerajinan yang Disukai Pasar Ekspor
Pemuda asal Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus mampu membuat kerajinan yang berbahan baku tempurung kelapa.
Editor: Sugiyarto
Untuk membuat efek mengilap, sebelum dipasarkan, Oni melapisi produk buatannya menggunakan cairan melamin.
Hal itu dinilai membuat produknya terlihat tampak natural dan menarik.
Produk yang dibuat meliputi berbagai macam benda, mulai dari souvenir, perkakas rumah tangga, tas, sampai helm yang dilapisi potongan tempurung kelapa.
Semuanya dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
Dari Rp 10 ribu sampai Rp 150 ribu. Tentu tarif yang dipatoknya berdasarkan tingkat kerumitan pembuatannya.
Untuk memasarkan karyanya, dia tidak begitu ambil pusing.
Memanfaatkan media sosial dan situs jual beli, Oni sapaan akrab Tiar Bachroni dia memasarkan produknya.
Pembeli pun datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kalau di luar Jawa sudah ada pasar. Misalnya di Sumatera, Kalimantan, maupun Sulawesi,” katanya.
Bahkan, pada Juli kemarin dia mengirimkan sejumlah produknya ke Inggris.
Barang yang dikirimkan yaitu perkakas dapur yang terbuat dari tempurung kelapa.
Sementara untuk Filipina dia sudah dua kali mengirimkan produk buatannya.
“Kalau Inggris kemarin kirim perkakas rumah tangga,” tandasnya.
Untuk bahan baku, Oni mengaku tidak kesulitan.
Dia telah menjalin kerja sama dengan seorang pemilik usaha pembuat santan di Kudus.
Harga tempurung kelapa yang didapatnya dinilai sangat terjangkau.
“Per sak tempurung kelapa cuma Rp 15 ribu,” katanya. (*)