Bantuan dan Pesawat Asing Terus Berdatangan, Bandara Sepinggan Buka 24 Jam
"Operasional di sini, kondisi urgen, kalau perlu 24 jam, kita buka 24 jam," kata Mujib, Jumat (5/10/2018)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sebanyak 37 tenaga medis militer India berangkat ke Palu menggunakan pesawat Hercules RSAF (Royal Singapure Air Force) 9887.
Jelang sore, pesawat Royal New Zealand Air Force NSH431 terbang dari Bandara SAMS Balikpapan menuju Palu membawa barang bantuan, berupa generator bensin, diesel, tempat air lipat, terpal, printer, laptop, peralatan sekolah, tas, vehicle scales, baggage scales. Pesawat tersebut membawa 10 kru.
Selanjutnya pesawat CN 295/ TNI AU A -2903 lepas landas menuju Palu membawa bantuan perlengkapan medical army India seberat 5,7 ton.
Belakangan, pesawat Hercules Singapura yang sebelumnya menerbangkan tenaga medis India, tiba kembali di Balikpapan membawa 66 pengungsi.
Tambahan tim medis dari relawan dokter RSCM beserta 5,5 ton muatan medis tiba di Balikpapan menggunakan pesawat Hercules RSAF (Royal Singapure Air Force) 9886 dari Halim Perdana Kusuma.
Kepala Bagian Kerjasama Internasional BNPB Afrial Rosya mengatakan, barang-barang yang gagal dapat izin terbang ke Palu kebanyakan berupa obat dan alat medis.
Barang-barang tersebut disortir, diperiksa oleh BNPB dibantu Dinas Kesehatan dan BPOM, untuk kemudian dipisahkan dengan barang-barang yang aman.
"Kedaluwarsa, mendekati expired, tidak mungkin bisa dipakai. Kita kerjasama dengan BPOM, dinas kesehatan untuk memastikan barang ini tak layak untuk dikirimkan," tuturnya.
Sementara untuk personel paramedisnya sesuai kebijakan diplomasi antarnegara, tetap dikirim.
"Namun mereka di bawah penjagaan militer kita di Palu. Mereka tak kerja sendiri mereka gak bawa obat," katanya.
Bantuan Inggris
Pemerintah Inggris mengirimkan tiga pesawat untuk membantu penanganan korban bencana gempa dan tsunami di Palu. Hal itu diungkapkan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.
Pesawat AU Inggris A 400 M yang membawa bantuan kemanusiaan bagi para korban gempa di Sulawesi Tengah tiba, Jumat (5/10/2018).
"Pesawat bantuan pertama kami mendarat di Kalimantan. Ada rencana mendarat pesawat kedua, sudah keluar dari Inggris, sudah on the way, pesawat ketiga juga disiapkan," ungkapnya.
Moazzam menyebut Inggris membawa bantuan sesuai prioritas yang diperlukan korban bencana gempa dan tsunami Sulteng. Mulai tenda, air, terpal, lampu surya, persediaan alat kebersihan dan sanitasi perempuan dan anak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.