Ada Motif Dendam di Balik Tewasnya Seorang manajer di Deliserdang, Anak dan Istrinya Ikut Raib
Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Bayu Putra membenarkan bahwa Polres Deliserdang masih terus menyelidiki motif kematian korban.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Penyidik Polres Deliserdang hingga kini masih terus menyelidiki motif di balik kematian Muhajir, Manager PT Domas Tanjung Morawa yang di duga meninggal dalam keadaan tidak wajar.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Bayu Putra membenarkan bahwa Polres Deliserdang masih terus menyelidiki motif kematian korban.
"Kita masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya manager PT Dalmos yang dipastikan menjadi korban pembunuhan," kata Bayu Putra, Jumat (12/10/2018).
Dari hasil penyidikan sementara, kepolisian menduga pelaku memiliki dendam dengan korban, dan berimbas kepada istri dan anaknya tersebut.
Baca: Jono Oge, Kampung yang Bergeser Sejauh 3 Km dan Tertukar Dengan Kebun Jagung
"Diduga ada motif dendam di balik pembunuhan korban," ujar Bayu.
Masih kata Bayu, hal ini di buktikan dengan, tidak ada satupun harta benda milik korban yang ada didalam rumah, yang hilang.
"Kalau di bilang motif perampokan, tidak ada harta korban yang hilang. Kunci pintu tidak rusak, HP korban dan sepeda motor korban masih ada didalam rumah," terang Bayu.
Saat ini, sejumlah saksi sudah diminta keterangannya oleh petugas.
"Penyidik saat ini masih memintai keterangan para saksi-saksi," sebut Bayu.
Perlu diketahui, sebelumnya korban bersama istri dan putranya yang berusia 12 tahun di laporkan hilang secara misterius dari rumahnya pada Senin (8/10/2018).
Hilangnya keluarga ini, kemudian dilaporkan oleh putri korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban ke Polsek Tanjung Morawa.
Hingga akhirnya jasad korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa mengambang di Sungai Blumai, Deliserdang. Tangan dan kaki Muhajir terikat tali.
Saat ini, polisi masih mencari dimana keberadaan istri dan anak korban.
"Untuk istri dan anak korban, hingga kini belum diketahui keberadaannya," pungkas Bayu.
Desi, anak sulung dari Muhajir saat diwawancarai di rumah kontrakannya, Jumat (12/10/2018). Desi dan keluarganya masih dalam suasana duka terkait penemuan mayat ayahnya di sungai dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali. Sedangkan ibu dan adik bungsunya hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.
Diberitakan, hingga kini pihak kepolisian belum berhasil mengungkap dugaan kasus penculikan dan pembunuhan yang dialami keluarga yang berada di Gang Rambutan Dusun III Desa Bangun Sari, Tanjungmorawa, Deliserdang.
Belum dapat dipastikan bagaimana saat ini nasib dari Suniati dan anak bungsunya Solihin.
Sementara jenazah Muhajir sudah dikebumikan oleh pihak keluarga. Sebelumya jasad Muhajir ditemukan warga dalam keadaan kaki dan tangan terikat di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir.
Muhajir merupakan manager di PT Domas atau pabrik Kacamata Mata Tanjung Morawa.
Pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di rumah Muhajir, Jumat (12/10/2018) siang.
Tim identifikasi Polda Sumut memasuki dan mendokumentasikan setiap ruangan rumah. Setelah itu mereka juga memberi police line.
Desi yang merupakan anak pertama korban berharap agar ibu dan adiknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Ia menyebut ayahnya sudah dikebumikan Kamis, (11/10/2018) malam. Ia tahu mayat yang ditemukan di sungai ayahnya setelah ikut polisi melihat mayat yang ditemukan di STM Hilir.
"Bapak dan ibu saya itu orangnya baik lah. Setahu saya enggak punya musuh mereka. Tapi kok bisa tega kali pelakunya. Saat ditemukan di sungai ayah saya dalam keadaan kaki dan tangannya terikat. Saat ini belum ada kabar dari polisi dimana ibu dan adik saya," ucap Desi dengan raut wajah sedih saat ditemui di rumah kontrakannya.
Rumah kontrakan Desi ini hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah orang tuanya. Ia memilih mengontrak karena sudah berkeluarga. Saat diwawancarai Tribun, Desi bahkan sempat menangis.
"Padahal Senin malam adik saya itu masih datang ke rumah, dia belajar karena mau ujian paginya. Jam sembilan malam itu dia pulang dari rumah saya. Kalau sama ibu hari Senin ya masih jumpa dia main ke rumah. Di situ sajalah terakhir saya jumpanya. Selama ini mereka juga enggak pernah ada cerita punya masalah, ya itu karena orang tua saya memang enggak ada musuhnya," kata Desi diiringi tangisan tersedu-sedu. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Polisi Endus Motif Dendam di Balik Pembunuhan Muhajir Manajer PT Dolmas!,