Memasuki Pekan kedua, Dinkes DKI Catat 70 Persen Warga Petobo Palu Terserang ISPA
Di kawasan tersebut, Dinkes DKI Jakarta membuka posko kesehatan. Di posko tersebut para pengungsi dapat memeriksakan kesehatanan secara gratis
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus mengirimkan bantuannya ke sejumlah wilayah terdampak gempa dan tsunami Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Salah satu kawasan yang menjadi sasaran pengiriman bantuan ialah kawasan Petobo Atas, Kota Palu.
Baca: Alasan La Nyalla Tinggalkan Kubu Prabowo dan Beralih ke Jokowi, Ungkit Memori Soal Pilgub Jatim
Di kawasan tersebut, Dinkes DKI Jakarta membuka posko kesehatan. Di posko tersebut para pengungsi dapat memeriksakan kesehatanan secara gratis.
Sementara tim Dinkes bekerja memeriksa kesehatan para pengungsi, tim Satpol PP wanita DKI Jakarta memberikan trauma healing bagi anak-anak di pengungsian.
Salah satu dokter dari tim medis Dinkes DKI, Cahyo menyampaikan, dua pekan pascabencana, 70 persen masyarakat di Petobo menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Anak-anak kebanyakan sakit ISPA dan diare. Orang tua hipertensi soalnya banyak pikiran akibat bencana," ujar Cahyo di Posko Petobo Atas, Sabtu (13/10/2018).
Untuk menjamin kesehatan pengungsi dinkes DKI Jakarta telah menyiagakan sebanyak 20 dokter yang dikirim dari sejumlah rumah sakit di Jakarta.
"Ada lima dokter spesialis. Kebidanan, bedah umum, anak, ortopedi, dan anastesi. Untuk di posko ada tiga dokter umum, empat perawat, dan satu apoteker. Sisanya di RSUD Madani," jelas Cahyo
Di gelombang yang pertama, Pemprov DKI juga mengirimkan 20 dokter dengan rincian yang hampir sama.
Baca: Pasca Gempa dan Tsunami, 100 Persen Jaringan Telkomsel Telah Pulih
Di mana sebanyak 42 warga mendapatkan penanganan medis seperti tindakan operasi patah tulang dan melahirkan secara sesar.
"Gelombang kedua total pasien ada 368. Mereka menderita ISPA, ada diare, ditambah gatal-gatal," ucap Cahyo.