Guru SMPN 2 Tanjung Morawa Tak Menyangka Solihin Ditemukan Meninggal dengan Kaki Tangan Terikat
Puluhan siswa-siswi SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, teman Solihin datang ke rumah duka di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Puluhan siswa-siswi SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, teman M Solihin (12)--korban pembunuhan--datang rumah duka di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa, Senin (15/10/2018).
M Solihin merupakan korban penculikan sekaligus pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat di Sungai Blumai Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir, Deliserdang.
Teman-teman Solihin mengaku sangat kehilangan atas kepergiannya.
Disebut selama ini M Solihin dikenal sebagai anak yang cukup baik.
"Kami tahunya dari Facebook. Terakhir dia datang ke sekolah hari Senin lalu. Hari Selasa nya dia sudah tidak masuk lagi. Kalau di sekolah kami cerita main bola. Enggak pernah cerita-cerita keluarga," kata Juandira, teman sebangku M Solihin.
Baca: Satu Per Satu Keluarga Korban Penculikan Ditemukan, Kaki dan Tangan Jasad Solihin Terikat
Kedatangan siswa-siswi SMP di rumah duka ini didampingi oleh beberapa orang guru. Termasuk di antaranya guru Matematika, Sarintan.
M Solihin saat ini duduk di kelas VII.
"Hari Senin dia masih ikut ujian mid semester di sekolah. Kami ya tidak nyangka juga bisa seperti ini kejadiannya. Anaknya ya baik lah. Baru tau kemarin kami kalau dia tewas dibunuh. Pertama cuma taunya dia diculik saja. Anak-anak ini yang bilang pertama kali dia meninggal karena melihat dari handphone," kata Sarintan yang juga merupakan Humas SMP Negeri 2 Tanjung Morawa.
Karena jasad M Solihin masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses autopsi dan pengambilan sidik jari, para guru dan teman-teman Solihin ini menunggu kedatangan jenazah di rumah kakaknya yang tidak jauh dari rumah Solihin.
Mereka saat itu pun menyalami kakak Solihin.
Baca: Cerita Indra Lolos dari Maut Setelah Tertimpa Reruntuhan dan Terseret Sejauh 50 Meter Akibat Tsunami
Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Penemuan jasad M Solihin ini merupakan yang kedua kalinya.
Beberapa waktu lalu jasad ayah Solihin, Muhajir terlebih dahulu ditemukan warga tepatnya di Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir.
Hingga saat ini tinggal ibu M Solihin, Suniati yang belum diketahui keberadaannya.
Mereka meninggalkan rumah sejak Selasa lalu.
Meski rumahnya kawasan padat penduduk, tidak ada yang mengetahui siapa yang membawa keluarga Muhajir dari rumahnya. (dra/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul Solihin Terakhir Masuk Sekolah saat Mengikuti Ulangan Tengah Semester