Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejadk Abad 17 Masehi Kepala Desa Kaliwulu Cirebon Tak Boleh Berpoligami, Ini Awal Kisahnya

Sejak abad ke-17 masehi, secara turun temurun Kepala Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon dilarang untuk berpoligami.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sejadk Abad 17 Masehi Kepala Desa Kaliwulu Cirebon Tak Boleh Berpoligami, Ini Awal Kisahnya
Tribun Jabar/ Siti Masithoh
Kantor Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. 

Nyi Bode Asih yang sangat mencintainya itu, tidak peenah bisa melupakan Syekh Abdurokhman hingga semasa hidupnya tidak pernah menikah.

Sebelum meninggal, ia berpesan kepada keluarganya agar dimakamkan di samping makam Syekh Abdurokhman. Akhirnya keinginannya itu dikabulkan oleh keluarganya.

Akhirnya, makam Nyi Bode Asih dan Syekh Abdurokhman beserta istrinya dimakamkan saling berdampingan.

Saat ini, makam ketiganya ada di samping Masjid Desa Kaliwulu. Makamnya juga kerap diikunjungi berbagai peziarah setiap hari Jumat.

"Dulu di sini ada tembok pembatas antara Syekh Abdurokhman dan Nyi Bode Asih. Namun, konon katanya ketiga makam mereka itu menyatu hingga yang ada di dalam itu," kata Muslimin sambil menunjukkan makamnya.

Makam tersebut berada persis di samping masjid desa. Di dalamnya ada tempat untuk berziarah. Pada pintu makam, bertuliskan Pasarean Syekh Abdurokhman.

Ada pintu utama makam tersebut, tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang.

Berita Rekomendasi

Seorang kuwu di desa tersebut pun, baru bisa memasukinya setiap tradisi ganti sirap atau ganti atap setiap empat tahun sekali.

Masuk ke dalam makamnya saja, peziarah dilarang membawa telepon genggam maupun kamera.

Dari cerita itu, masyarakat mempercayai bahwa setiap kepala desa di sana tidak boleh berpoligami. Sama halnya yang dicontohkan Syekh Abdurokhman.

"Beliau kan nggak mau berpoligami, sampai kepala desa sekarang pun tidak pernah ada yang berpoligami. Kalaupun ada yang berpoligami atau menikah secara sah, itu dilarang. Konon, jika itu dilaksanakan, seorang kepala desa akan hancur masa jabatannya," kata Muslimin.

Setelah peristiwa tersebut, antara Desa Kaliwulu dan Desa Bode Lor selalu membantu dan bersilaturahmi secara erat dalam setiap acara maupun tradisi.

"Mengenai istri dari Syekh Abdurokhman sendiri, tidak diceritakan dalam dongeng tersebut," katanya.

Akibat kecintaan Syekh Abdurokman terhadap kerbau, sebagian masyarakat Kaliwulu masih ada yang memelihara kerbau.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas