Rekor MURI Meriam Bambu Terbanyak Terjadi di Desa Ini Saat Hari Sumpah Pemuda
Rekor MURI di Kabupaten Sambas ini dikaitkan dengan kegiatan Kirab Pemuda merupakan rekor MURI yang kedua.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SAMBAS - Antusias. Meriah yang terlihat di sebuah desa di ujung negeri. Desa Sijang, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, itulah nama tempatnya.
Pada Minggu (28/10/2018), di Desa Sijang ini ada agenda pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI dalam kategori Meriam Bambu Terbanyak, berjumlah 2018 buah.
Asisten Deputi Bidang Kepemudaan Kemenpora, Junaidi, menyebut di Desa Sijang, sumpah pemuda dikaitkan dengan kegiatan Kirab Pemuda 2018 ini disambut antusisas di Desa Sijang ini.
“Para pemuda semarak menyambut sumpah pemuda ini. Kita tahu pemuda itu sebagai penerus jadi kegiatan kirab yang memang tujuannya adalah persatuan dan kesatuan dan kebhinekaan NKRI itu sangat senapas dengan peringatan sumpah pemuda,” kata Junaidi dalam keterangannya, Senin (29/10/2018).
“Jadi kami melihat masyarakat para pemuda para pejabat dan pemerintah sangat antusias menyambut kegiatan sumpah pemuda kali ini. Saya kira dengan mencapai rekor MURI itu menunjukkan juga Desa Sijang dan Kabupaten Sambas pada umumnya itu sangat serius,” tambahnya.
Junaidi menjelaskan, mempersiapkan diri sangat serius dan bersungguh-sungguh melaksanakan kegiatan kirab termasuk di dalamnya peringatan sumpah pemuda.
“Mudah-mudahan dengan rekor MURI ini bisa menjadi motivasi juga buat para pemuda buat masyarakat tentang untuk lebih berkiprah dan partisipasinya lagi . kita tahu kalau sasaran olahraga itu targetnya itu mas perak perunggu. Kalau sasaran pemuda iini kita ada peningkatan partisipasi. Dari pemuda dari masyarakat, terhadap program-perogranm biar ada percepatan,” ujar Junaidi.
Adanya pencapaian rekor MURI ini, Junaidi berharap nanti bisa menjadi motivasi, untuk prestasi prestasi berikutnya.
Rekor MURI di Kabupaten Sambas ini dikaitkan dengan kegiatan Kirab Pemuda merupakan rekor MURI yang kedua.
“Kami mengharapkan dengan kegiatan kirab ini itu banyak rekor-rekor MURI yang dicapai. Kemarin itu di Wakatobi itu ada target 6 ribu penari Posoasa namanya. Alhamdulillah tercapai targetnya tapi tidak enam ribu. Tapi 7600 dan rekor ini bukan hanya nasional melainkan dunia. Dan kali ini di Kabupaten Sambas ada lagi rekor MURI yaitu 2018 bambu,” ucap Junaidi.
Kata Junaidi, bukan hanya peserta, panitia, semuanya turut berpartisipasi untuk menyiapkan pemcehan rekor MURI itu tidak mudah.
“Harus cari pohon bambu dulu, pohon bambu yang memenuhi syarat, atau jenis pohon betung, kalau tidak ada betung ya intinya pohon lah itu ya. Ukuran diameternya juga dihitung dan itu tercapai saya kira ini berkat partisipasi masyarat semua. Mari kita sama-sama jaga persatuan dan kesatuan, dengan uasana sekaran ini kita sama-sama mnjalin prersaudaraan, kekeluargaan dan rasa guyuh,” kata Junaidi.
Junaidi berharap, semua lapisan berpartisipasi meningkatkan peran juga penting. Sekecil apapub, perbuat, buat kebaikan.
“Sebagai motivator sebagai pendorong bisa memberikan pencerahan itu yang kurang di masyarakat. Mudah-mudahan nanti kita saling memberi pencerahan sebagai, pendorong, sebagai yang bisa mmebrikan pencerahanitu yang kurang di masyarat kita. Diharapakan ada partisipasi .Kita berharap ada percepatan partisipasi biar lebih maju lagin di desa ini,” kata Junaidi.
Junaidi melihat Kabupaten Sambas ini 10 hari yang lalu Kirab Pemuda 2018 dan sambas menjadi salah satu titik persinggahan .