Jannatun, Korban Lion Air JT 610 Dapat Kenaikan Pangkat
Jenazah penumpang Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, Jannatun Cintya Dewi (24), tiba di rumah duka
Editor: Sanusi
Endang menilai, Jannatun Cintya Dewi adalah seorang pribadi yang memiliki tanggung jawab dan loyalitas tinggi.
"Pak Menteri menugaskan kami ke sini untuk mengantar sekaligus mengikuti proses pemakaman korban," ucap dia.
Selain itu, kata Endang, Menteri ESDM telah meminta jajarannya untuk membantu meringankan beban korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
"Sejak ada kejadian, Pak Menteri konsen dan mengerahkan jajarannya untuk membantu meringankan beban korban dan keluarganya," imbuh Endang.
Sebelum diberangkatkan ke Surabaya, jenazah korban lebih dulu diserahterimakan kepada keluarga oleh wakil menteri ESDM, Ditjen Migas, serta jajaran di lingkungan Kementerian ESDM.
"Hari ini, sekaligus kita lakukan pelepasan. Dan apabila bapak dan ibu almarhumah, ada hal yang kurang berkenan selama proses pencarian, evakuasi, dan pendampingan, sampai proses pemakaman, kami meminta maaf sebesar-besarnya," ujar Endang.
Untuk diketahui, Jannatun tergolong anak pendiam dan cerdas. Saat menempuh studi di SMAN 1 Sidoarjo, dia sering mendapatkan beasiswa dan menempuh jenjang SMA hanya dua tahun. Lulus SMA, Jannatun melanjutkan studi di ITS dengan mengambil jurusan teknik kimia.
Setelah lulus kuliah, Jannatun sempat bekerja di Bank Mandiri Jakarya dan setahun berselang bekerja sebagai staf di Kementerian ESDM.
Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu membawa 181 penumpang yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi serta 7 orang kru. Jannatun Cintya Dewi adalah satu korban jenazah Lion Air JT 610 yang berhasil diidentifikasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecelakaan Lion Air JT 610: Tiba di Rumah Duka, Jannatun Dapat Kenaikan Pangkat"