Kronologis Tenggelamnya KLM Arta Ilahi, Satu ABK Masih Hilang
Delapan dari total sembilan orang penumpang, berhasil diselamatkan. Sedangkan satu orang bernama Amar (50), masih dilakukan pencarian.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nur Imam Satria
TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Kapal KLM Arta Ilahi dari Madura, bermuatan 100 ton garam, tenggelam di perairan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalbar pada Selasa (30/10/2018).
Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Pontianak mengerahkan personel rescue untuk melakukan pencarian korban.
Delapan dari total sembilan orang penumpang, berhasil diselamatkan. Sedangkan satu orang bernama Amar (50), hilang dan masih dilakukan pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Hery Marantika mengungkapkan, informasi tenggelamnya Kapal KLM Artha Illahi di sekitar perairan Kendawangan, pertama kali diterima dari KSOP Kendawangan.
Awalnya KLM Arta Ilahi bertolak dari UPP Branta Madura, pada Sabtu (27/10/2018) pukul 08.00 WIB, dengan tujuan Ketapang.
Baca: Winzy Warouw, Terpidana Seumur Hidup Kasus Pembunuhan PNS Cantik Pasrah Jalani Sisa Hukuman
Dengan muatan garam sebanyak 100 ton, jumlah Anak Buah Kapal (ABK) 7 orang, serta 2 penumpang ibu dan anak.
Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Kapolres Ketapang AKBP Yury Nurhidayat S. IK, kapal tiba di perairan Pulau Mangkut pada sekitar pukul 18.00 WIB.
Kapal mengalami mati mesin sehingga kapal tidak bisa mengatasi kebocoran hanya dengan 1 pompa robin yang mengakibatkan kapal tenggelam.
"1 orang ABK atas nama Amar (50) ikut tenggelam beserta kapalnya, sementara 6 ABK dan 2 penumpang lain selamat, karena berpegangan pada rakit drum penguin dan mengapung-mengapung sampai pagi pukul 06.00," tulis Kapolres pada rilisnya.
Setelah berjam-jam mengapung akhirnya para ABK dan penumpang KLM Arta Ilahi ditemukan oleh nelayan Indramayu KM Bunga Barokah Gt. 16 pada koordinat 03, 16', 592" S 110, 14', 989" E.
Para korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan Kendawangan hingga tiba di Kendawangan pada hari Rabu (31/10/2018) sekitar pukul 21.00.
Selanjutnya ABK dan penumpang dibawa ke Hotel Batang Kendawangan dan rencana pencarian korban akan dilaksanakan Kamis (1/11/2018), oleh personel Polair bersama anggota Syahbandar dan AL Kendawangan di sekitar Pulau Mangkut.
Artikel ini telah tayang di Tribunpontianak.co.id dengan judul Kronologis Kejadian Tenggelamnya KLM Arta Ilahi, Satu ABK Masih Hilang