Pesan Terakhir Penyelam JT 610 Syahcrul Anto Sebelum Gugur pada Sang Istri
Syachrul Anto (48), penyelam sipil yang membantu Badan SAR Nasional ( Basarnas) mencari pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610, gugur
Editor: Fathul Amanah
Satu demi satu penumpang mendekat ke pintu keberangkatan di Soekarno Hatta.
Petugas check in menyambut mereka dengan senyum.
Sekitar 180 penumpang mendekati takdirnya.
Ada yang tertinggal karena macet di jalan, ada yang pindah ke pesawat yang lebih awal karena ingin cepat sampai dan ada juga yang batal karena ada urusan lain yang tiba tiba.
Tak ada yang tetukar.
Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah.
Mereka di takdirkan dalam suatu janjian berjamaah.
Takdirnya seperti itu, tanpa dibedakan usia, proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan lion hari ini, hanya sebuah proses jalan untuk pulang, menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz.
Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai.
Takdir sangatlah rapih tersusun, kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia... Allahuakbar... Lalu kapan giliran kita pergi? Hanya Allah yang tau.
Kesadaran iman kita berkata.
Bersiap setiap saat, kapanpun dan dalam keadaan apapun.
Mari kita benahi kataqwaan kita untuk bekal pulang ke kampung abadi.
Hanya itulah jalan terbaik.
Suratan manusia adalah dibumi dikembalikan...
Semoga diakhir nafas kita, dengan La Ilahaillallah-Chusnul khotimah Aamiin KN SAR 231 Sadewa @ Tj Kawarang #JT610
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Gugur, Penyelam JT 610 Kirim Pesan Ini untuk Istri"