Sempat Sebulan Berada di Pemukiman, Puluhan Gajah Liar Dihalau
Kawanaan gajah berhasil digiring ke habitatnya menuju Daerah Aliras Sungai (DAS) Peusangan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Sebanyak 39 ekor gajah liar berhasil dihalau setelah hampir sebulan berada di pemukiman penduduk, di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Kawanaan gajah berhasil digiring ke habitatnya menuju Daerah Aliras Sungai (DAS) Peusangan.
“Tadi malam kita baru berhasil menggiring gajah liar tersebut ke hutan, tepatnya di pingggiran DAS Peusangan,” kata Camat Pintu Rime Gayo, Samusi Purnawira Dade, kepada Serambi, Selasa (6/11).
Gajah-gajah itu disampaikan Samusi, telah berada di pemukiman penduduk sejak sebulan terakhir, sehingga membuat penduduk ketakutan.
Areal perkebunan masyarakat juga banyak yang dirusak oleh satwa dilindungi tersebut.
Samusi menyebutkan, selama sebulan ini ada sekitar ratusan hektare perkebunan warga yang telah dirusak kawanan gajah tersebut.
Dua unit rumah juga ikut dirusak, yakni di Kampung Simpang Lancang dan Kampung Arul Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Baca: Tiga Gajah Masuk Permukiman, Warga Ketakutan Sampai Melarang Anak-anak Sekolah dan Ngaji
Mengatasi hal itu, akhirnya dilakukan operasi pengusiran yang dilakukan oleh Tim 8.
Tim ini sebagian besar terdiri dari masyarakat sipil yang melakukannya secara swadaya.
Meski demikian beberapa unsur TNI dan Polri juga ikut dilibatkan.
“Tim 8 ini memang sudah sejak lama menjadi harapan masyarakat untuk mengusir kawanan gajah liar,” ujar Camat.
Tim 8 yang dipimpin Said Abdullah, dikatakan Samusi, telah melakukan operasi pengusiran sejak 3 November 2018, dengan menggunakan petasan.
Operasi itu cukup sulit, sebab terkadang kawanan gajah itu terkadang berbalik arah menyerang tim penghalau.
“Kawanan gajah itu sering berbalik arah, sehingga hampir menciderai anggota tim. Namun tim tidak menyerah, sehingga akhirnya berhasil menghalau gajah ke hutan. Selanjut kita lakukan penyisiran kembali untuk memastikan tidak ada anggota kawanan gajah yang tertinggal,” jelas Samusi.
Meski berhasil menggiring gajah keluar dari pemukiman penduduk, Camat Pintu Rime Gayo, Samusi Purnawira Dade, meminta masyarakat agar tetap waspada jika sewaktu-waktu kawanan gajah liar masuk lagi ke pemukiman penduduk.
Pihaknya, diakui sedang melakukan pengerukan parit isolasi untuk menghalangi gajah tidak masuk ke pemukiman. Parit isolasi itu sebenarnya sudah lama ada, tetapi saat ini sudah banyak yang longsor, yang diduga menjadi akses utama gajah-gajah tersebut.
“Ada beberapa titik parit isolasi yang sedang kita keruk. Dugaan kami wilayah tersebut menjadi akses masuknya gajah liar. Sedangkan untuk parit yang tebingnya sudah longsor dan menjadi salah satu pintu masuk gajah, juga saat ini sedang kita perbaiki,” jelasnya.
Ia berharap intensitas gajah masuk ke pemukiman warga bisa berkurang, apalagi saat ini sudah banyak masyarakat yang menanam serai wangi, tumbuhan yang diketahui memang tidak disukai oleh gajah. (c51)