Juari Tewas Dibantai di Depan Istri, Ini Fakta-faktanya
Perlakuan tak manusiawi diterima Juari, (41), warga Desa Tumpukrenteng, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Editor: Hendra Gunawan
Sebelumnya, kawanan itu sudah lebih dulu mematikan lampu kampung sehingga suasana semakin gelap.
"Kejadiannya begitu cepat. Saya belum sempat tutup pintu rumah. Semuanya sudah membawa celurit dan senjata lainnya," imbuhnya.
Salah satu orang ada yang menyabetkan celurit, ada yang memukulkan dengan pentungan, batang cangkul, dan berbagai jenis barang keras lainnya.
Tak puas begitu saja, mereka menganiaya korban yang sudah tak berdaya, dalam kondisi berlumur darah itu para pengeroyok tega menyeret Juari.
Posisi tubuh Juari telungkup dengan wajah menghadap aspal. Tubuhnya diseret di jalan kampung dengan jarak 100 meter. Juari akhirnya meninggal dunia. Kondisi mayat pun begitu mengenaskan.
5. Latar Belakang
Farida mengaku tak tahu apa yang melatar belakangi pengeroyokan kepada kakaknya itu. Kakak iparnya juga tidak bercerita apapun soal kejadian di pertunjukan kuda lumping.
"Tidak tahu, semoga pelaku segera diamankan," harapnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Turen Iptu Hari Eko Utomo sampai saat ini polisi terus melakukan pengejaran.
"Masih kami telusuri. Kami koordinasi dengan Buser dan Reskrim Polres Malang untuk mencari pelaku. Perkara ini masih dalam lidik kami," papar Hari.
"Karena pelaku belum tertangkap, kami belum bisa mengungkapkan motif pengeroyokan. Jadi motif itu diketahui setelah pelaku ditangkap. Masih proses (pencarian)," bebernya. (Samsul Hadi)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 5 Fakta Pria Malang Dikeroyok Kawanan Misterius Bersenjata - Matikan Lampu Lalu Dihabisi Depan Istri,