Dua Siswi Madrasah Ditemukan Tak Bernyawa di Bekas Galian Tambang, Sepatu dan Tas Jadi Petunjuk
Dua siswi ditemukan tak bernyawa dalam kolam bekas galian tambang di Desa Peniraman saat penilaian pelajaran olahraga berenang.
Editor: Dewi Agustina
Namun pihak keluarga berharap proses hukum dapat tetap berjalan.
Baca: Pemilik 3 Sekolah Bahasa Jepang Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Diduga Korban Pembunuhan
Karena ia menilai ada unsur kelalaian dari pihak guru olahraga atas hal tersebut.
Nabila dimakamkan di pemakaman keluarga tak jauh dari kediamannya.
Kolam Renang
Anggota DPRD Kabupaten Mempawah, Ramdani, yang turut menyambangi kediaman korban berbela sungkawa, merasa sangat prihatin atas kejadian ini.
Ia menilai, ada kecerobohan dari pihak guru dalam hal ini.
"Sebenarnya pihak sekolah harusnya menyesuaikan fasilitas yang dimiliki sekolah. erbicara kolam renang, ini kan harusnya di kolam renang, kalau kolam renangnya tidak ada, jangan memaksakan," ujarnya.
"Saya melihat ini ada kecerobohan juga, memaksakan sesuatu yang tidak layak, sehingga ada korban," katanya.
Ia pun mengimbau pihak sekolah harus berhati-hati melaksanakan kurikulum pendidikan, dan menyesuaikan standar kemampuan yang dimiliki sekolah.
Ramdani mengapresiasi pihak keluarga yang telah menyerahkan semuanya kepada yang berwajib.
"Pihak keluarga sudah meyakini ini suatu musibah, dan saya minta ini diserahkan ke proses hukum, biar hukum yang menilai," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemudanya, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Mempawah, Firman Juli Purnama, berbelasungkawa atas kejadian ini.
Ia pun sangat menyesalkan kejadian ini dan berharap kejadian tak akan terulang kembali.
Firman mengimbau jika pihak sekolah hendak mengambil nilai praktik, untuk memperhatikan berbagai risiko yang ada.
"Jangan sampai adalah yang dapat mencederai para murid, harus memikirkan berbagai risikonya," kata Firman, Selasa (27/11/2018).