Dua dari 46 Kantong Kerangka Korban Tsunami yang Ditemukan di Kajhu dalam Kondisi Kosong
44 dari 46 kantong mayat tersebut diketahui berisikan kerangka. Sementara dua kantong mayat lainnya, diketahui dalam kondisi kosong.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Misran Asri
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Warga menemukan 46 kantong mayat diduga korban tsunami di kompleks Perumahan Dusun Lamseunong Lama, Gampong Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Rabu (19/12/2018).
Sebanyak 44 dari 46 kantong mayat tersebut diketahui berisikan kerangka.
Sementara dua kantong mayat lainnya, diketahui dalam kondisi kosong.
Pernyataan itu disampaikan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, melalui Kapolsek Baitussalam, Iptu Afrinal, kepada Serambinews.com, Kamis (20/12/2018).
Menurutnya, hasil identifikasi dari ke-44 kantong mayat yang ditemukan dan berisi kerangka korban tsunami itu, terdapat 23 kerangka jenis kelamin pria, 16 kerangka wanita, dan 5 kerangka balita.
"Seluruhnya ada 44 kantong mayat kerangka korban tsunami. Sedangkan dua kantong mayat lainnya ditemukan dalam kondisi kosong dan kami perkirakan kantong mayat itu sebelumnya berisi jasad bayi," kata Iptu Afrinal.
Kapolsek Baitussalam ini menerangkan dari ke 46 kantong mayat yang ditemukan itu, 44 kantong mayat di antaranya berisi kerangka korban yang hilang pada saat musibah gempa dan tsunami pada Minggu, 26 Desember 2004 silam.
Baca: Penemuan Kerangka Diduga Korban Tsunami Aceh Membuka Duka Lama Mariani yang Kehilangan Putrinya
Lalu, dari ke 44 kerangka korban itu, 4 kerangka di antaranya diketahui identitasnya dan 3 kerangka di antaranya telah diambil pihak keluarga.
Yaitu Faizal Ridla, mahasiswa yang pernah menjabat Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Jenazah almarhum Faizal Ridla, langsung dibawa pulang ke kampung halamannya, di Meunasah Krueng, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur, pasca ditemukan Rabu (19/12/2018).
Almarhum dikebumikan pada Kamis (20/12/2018) pagi yang ikut disaksikan ibunya, Hj Maryani dan adik almarhum, M Fauzi serta para aparat gampong dan masyarakat setempat.
Kemudian, kerangka almarhum Burhanuddin, kelahiran Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, 7 Februari 1960 yang ikut ditemukan bersama puluhan kerangka manusia lainnya di lokasi yang sama juga sudah dijemput pihak keluarganya.
Baca: Tiga Kerangka Berhasil Dikenali dan Diambil Pihak Keluarga
"Kerangka almarhum Keuchik Burhanuddin juga sudah dijemput oleh pihak keluarganya di Lambada Lhok, Baitussalam dan sudah dikebumikan di sana," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH melalui Kapolsek Baitussalam, Iptu Afrinal kepada Serambi, Kamis (20/12/2018).
Hanya kerangka korban atas nama Maryam Husen, wanita yang lahir di Mesjid Tungue, tahun 1970 serta beralamat di Ulee Jurong Baroh, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, yang dilaporkan belum diambil pihak keluarganya.
Kerangka almarhumah Maryam Husen, dikebumikan bersama puluhan korban tsunami lainnya yang ditemukan tanpa identitas di lokasi tanah negara, belakang LP Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Dari 46 Kerangka Korban Tsunami Ditemukan di Kajhu, Dua Kantong Mayat Kosong