Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Lengkap Soal Pemotongan Nisan Berbentuk Salib di Kotagede Yogyakarta

Fakta dan klarifikasi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X soal pemotongan nisan berbentuk salib di kotagede, Yogyakarta

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Penjelasan Lengkap Soal Pemotongan Nisan Berbentuk Salib di Kotagede Yogyakarta
Tribun Jogja
Foto sebuah papan nisan berbentuk salib yang dipotong, menjadi viral dan jadi perbincangan di media sosial hingga timbulkan pro dan kontra. 

Lalu belum lama ini masuk ke dalam wilayah Kota Yogyakarta.

Hingga saat ini, belum ada aturan pasti terkait siapa yang boleh dimakamkan di makam tersebut.

"Ini pembelajaran bagi kami bagaimana status tanah, makam, dan siapa yang diperbolehkan dimakamkan di situ nantinya harus ada aturannya," ujar Hariyadi.

Saat ini, lanjutnya, di beberapa tempat sudah ada makam khusus Nasrani maupun Muslim.

Tapi semua itu tergantung kesepakatan yang berbasis kewilayahan.

"Karena kadang-kadang masalahnya gini, mau dimakamkan di tempat yang jauh, tapi iya kalau mampu. Ini dari info yang saya dapat, almarhum mau dimakamkan ke Terban. Tapi karena jauh, warga menawarkan dimakamkan yang dekat," ujarnya.

Disinggung mengenai adanya pihak atau kelompok tertentu yang menyulut adanya aksi pemotongan nisan tersebut, Hariyadi menjamin bahwa tidak ada pergerakan semacam itu.

Berita Rekomendasi

"Keluarga tidak ada tekanan. Kalau itu digerakkan, saya rasa itu terlalu jauh," pungkasnya.

Kesepakatan Bersama

Perlakuan kurang menyenangkan terkait pemotongan nisan salib yang dialami salah satu warga di RW 13 Purbayan Kotagede diduga bukan merupakan yang pertama.

Namun, kabar tersebut tidak dibenarkan oleh Ketua RW 13 Purbayan Kotagede, Slamet Riyadi.

Menurutnya selama ini tidak ada intimidasi maupun kekerasan fisik di wilayah tersebut, terlebih kepada mereka yang minoritas.

"Tentang pemotongan nisan salib ini sudah menjadi kesepakatan. Disaksikan dan ditandatangani keluarga almarhum, Ketua RT, dan Ketua RW," jelasnya, ditemui seusai jumpa pers di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta, Kamis (20/12/2018).

Ia menambahkan pemotongan nisan salib, merupakan kesepakatan petinggi gereja dan pengurus kampung kalau nanti di pemakaman tidak ada simbol agama.

"Pemotongan itu tidak ada masalah," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas