Jalan Sulit Dilalui Kendaraan, Penanganan Korban Tsunami di Kecamatan Sumur Pandeglang Terkendala
Proses penanganan dampak bencana tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang masih terkendala. Pasalnya akses jalan terlalu sulit
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Proses penanganan dampak bencana tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang masih terkendala. Pasalnya akses jalan terlalu sulit untuk dilalui.
Namun untuk penanganan di lokasi tersebut, Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Nurhana, memastikan sudah berdiri Dapur Umum Lapangan di Kantor Penyuluh KB Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur.
Selain itu, menurut Nurhana, pihaknya sedang mengupayakan pendirian dapur umum mandiri masyarakat di Desa Tamanjaya.
Ia menjelaskan saat ini, tim dari Pemprov Banten dan Kabupaten Pandeglang serta TNI tengah berupaya menyambangi lokasi.
"Saat ini pula, menurut Nurhana, Tim Penanganan Bencana Tsunami Selat Sunda sedang mengupayakan berdiri dapur umum mandiri masyarakat di Taman Jaya. Tim dan peralatan dapur umum sedang diupayakan sampai hari ini ke sana," ujar Nurhana, Selasa (25/12/2018).
Sementara iu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Provinsi Banten, Hadi Soeryadi, memastikan alat-alat berat sudah berada dan bekerja membersihkan puing-puing di wilayah tersebut. “Alat-alat berat sudah bekerja sejak Minggu pagi,” ucap Hadi.
Hadi menerangkan, selain membersihkan puing dan membuka akses ke lokasi bencana di Kecamatan Sumur, pihaknya sedang memperbaiki akses jalan menuju Sumur melalui Tanjung Lesung. Saat ini, pihaknya sedang memperbaiki jembatan tersebut.
“Mungkin dua jam sudah bisa dilalui,” katanya.
Menurut Hadi, akses menuju Kecamatan Sumur relatif susah dilalui. Ada tiga akses jalan menuju Kecamatan Sumur.
Pertama, akses jalan menuju Kecamatan Cibaliung dan Cimanggu. Namun, saat ini ruas jalan Cimanggu -Sumur sedang dalam perbaikan. Sehingga, lamban untuk menjangkau wilayah Sumur.
Kedua, melalui ruas jalan Tanjung Lesung Sumur. Namun, sepanjang 10 km masih dalam kondisi tanah. Ketiga, sebelum menemui jalan tanah, bisa berbelok menggunakan jalan milik Kab. Pandeglang. Namun, ada jembatan yang terputus.
“Saat ini, kami sedang perbaiki. Sekitar dua jam lagi bisa dilalui,” papar Hadi. (dik)