Polisi Pastikan Tewaskan Sejoli di Hotel Central Bunuh Diri Berencana
Polisi telah menanyai kerabat dan keluarga Hasyim untuk mencari tahu kepemilikan senjata api
Editor: Eko Sutriyanto
Petugas Rumah Sakit Djasamen Saragih melakukan uji forensik terhadap mayat sepasang kekasih ini selama kurang lebih lima jam.
Dokter Forensik dr Reinhard mengungkapkan dua kepala mayat sepasang kekasih ini dalam keadaan hancur, seperti, sisi sebelah kiri kepala Devi Setiani dan bagian depan kepala Hasyim Prasetya.
"Kalau perempuan di sisi kepala sebelah kiri. Laki-laki di kepala bagian depan. Semua hancur kepalanya,"ujarnya saat ditemui di RS Djasamen Saragih.
Sepasang kekasih yang tewas dalam keadaan tidak mengenakan pakaian ini belum mendapatkan jawaban pasti apakah bercinta sebelum bunuh diri.
Reinhard mengungkapkan kelamin Devi Setiani dalam keadaan basah seperti ada lendir yang berada di sekitar kelamin Devi.
"Apakah ada tanda-tanda persetubuhan, saya tak bisa jawab. Dia ada lendir di situ. Kemaluan agak basah. Kelembaban bisa karena sperma atau karena keputihan masih kita amati,"ujarnya seraya memastikan Devi tidak dalam keadaan hamil.
"Secara penglihatan mata dalam keraguan dia tidak hamil. Namun, ada lendir itu ditemukan dalam rahim, warna putih," tambahnya.
Seperti diketahui sepasang kekasih Hasyim Prasetya (33) dan Devi Setiani (22) yang diduga bunuh diri di kamar C 12 Hotel Central di Jalan Sei Gambus, Kisaran Kabupaten Asahan. Petugas hotel menemukan sepasang kekasih ini terkapar di kamar dengan ceceran darah. Polisi juga menemukan satu jenis pistol rakitan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hubungan sepasang kekasih ini tidak direstui orang tua si perempuan. (tmy/tribun-medan.com)