Telur Penyambung Asa Buruh Tani
Bantuan 50 ekor ayam kampung petelur unggul yang dirawatnya sejak 6 bulan lalu, mulai bertelur.
Editor: Hasanudin Aco
Memberdayakan Masyarakat dan Pemuda Desa
Di Bumdes, tidak telur-telur ayam kampung yang dibeli dari warga peternak dijual kembali. Sebagian ditetaskkan menggunakan mesin pentetas telur yang juga diberikan sebagai bantuan oleh pemerintah melalui Kementan.
“Telur yang berhasil ditetaskan kemudian dijual sebagai DOC. Agar lebih banyak lagi warga yang merasakan manfaat dari budidaya ayam kampung petelur unggul,” pungkas Sambas, pengurus Bumdes Amanah Kecamatan Sukahening.
Adang, penerima bantuan ayam kampung petelur unggul lainnya sepakat dengan pola ini. Ia melihat banyak potensi lokal yang belum dioptmalkan untuk meningkatkan taraf hidup warga perdesaan.
“Ke depan kita pingin generasi muda kita tidak terlalu urban ke kota,” kata Adang.
Adang sendiri yang sebelumnya bertani padi organik mengaku masih belajar berbudidaya ayam petelur. Telur pertama yang dihasilkan belum maksimal ukuran dan jumlahnya.
Menurut cerita pengalaman peternak lain yang ia dapatkan, hasil lebih maksimal baru didapat setelah bertelur beberapa kali.
Di kampungnya, kampung Cipalegor, Desa Kiarajangkung, Kec. Sukahening ada 36 Rumah Tangga Miskin (RTM) yang meneirma bantuan ayam kampung. Masingmasing menerima 50 ekor ayam. Adang membayangkan, RTM gelombang pertama penerima bantuan ini akan menjai contoh teladan bagi warga lainnya.
“Yang sudah dapat (bantuan) diharapkan tetap terjaga semangatnya. Untuk menjadi contoh bagi RTM lainnya sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat di sini,” tutup Adang optimis.
Bantuan ayam kampung petelur unggul di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan bagian dari Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) Kementan.
Dalam situs resmi Kementerian Pertanian disebutkan, program BEKERJA bercita-cita meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perdesaan. Melalui kegiatan pertanian yang terintegrasi dalam rangka pengentasna kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat miskin. (*)