Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelinya Pemilik Toko Emas di Pasar Kanigoro Berujung Pengungkapan Penipuan Emas di Blitar

Pelaku tak bisa mengelak dan mengakui kalau perhiasan yang dijual itu memang palsu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jelinya Pemilik Toko Emas di Pasar Kanigoro Berujung Pengungkapan  Penipuan Emas di Blitar
Surya/Imam Taufiq
Keempat pelaku penipuan emas yang ditangkap Polres Blitar, Jumat (25/1/2019) siang 

TRIBUNNEWS.COM,  BLITAR - Empat pelaku penipuan emas palsu digulung petugas Reskrim Polres Blitar, Jumat (25/1/2019) siang.

Mereka adalah Eko Pramudianto (28), Yohanes Kustiyanto (42), keduanya warga Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, dan Agus Budiono (32), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, serta Dedik Pricahyono (28), warga Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Mereka ditangkap di Pasar Kanigoro ketika menjual emas palsunya ke toko emas milik H Komsun Baihaqi (68).

"Kini semua pelaku sudah kami tangkap dengan barang bukti 5 cincin, 2 gelang, yang semuanya palsu. Kami juga mengamankan mobil Daihatsu Xenia dan uang Rp 8,5 juta, yang merupakan hasil kejahatannya," kata Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Rido, Jumat (25/1/2019).

Penipuan itu terungkap karena Khomsun, pemilik toko emas di Pasar Kanigoro, itu cukup jeli ketika didatangi pelaku yang bernama Eko, sementara ketiga temannya yang lain, sedang menunggu di dalam mobil, yang berjarak sekitar 4 km dari pasar tersebut.

"Setelah menurunkan Eko, mobilnya menjauh dari pasar. Tujuannya, agar tak curiga kalau dilihat orang lain, sehingga ditunggu di dekat kantor Pemkab Blitar," tuturnya.

Begitu datang ke toko korban, Eko berpura-pura kehabisan ongkos buat pergi ke Jakarta dan terpaksa menjual emas milik istrinya.

Berita Rekomendasi

Ia menunjukkan emas, yang terdiri dari dua gelang, dan lima cincin. Eko juga menunjukkan suratnya masing-masingnya.

Semula korban langsung percaya karena Eko tak menunjukkan gelagat yang mencurigakan.

"Katanya, ia lagi kena musibah saat naik bus, yakni kecopetan. Untungnya, korbannya tak langsung percaya meski pelaku menyaru seperti itu," ujar Anis.

Begitu diserahkan oleh pelaku, perhiasan itu dicek dulu oleh korbannya, termasuk surat-suratnya.

Korban curiga karena saat perhiasan itu digosok, kadar emasnya tak ada.

Kebetulan, Pasar Kanigoro itu dekat polsek sehingga entah siapa yang menghubunginya, bersamaan itu tiba-tiba ada dua petugas serse datang.

Setelah diintrogasi, pelaku tak bisa mengelak dan mengakui kalau perhiasan yang dijual itu memang palsu, termasuk, surat-surat pembelian emas itu juga palsu meski tertulis atas nama toko emas di Kota Malang. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas