Kisah Satgas Yonif 711/RKS Lewati Jalan Sempit Pegunungan Untuk Evakuasi Warga Kritis
Quick Respon Satgas Yonif 711/RKS bahwa Sahra kritis akibat menderita komplikasi penyakit.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Desa Negeri Wakal penderita sakit komplikasi Sahra (72) harus dievakuasi tengah malam ke Rumah Sakit Tentara (RST) TK III Dr JA Latumeten di Ambon oleh 711 Quick Respons Satgas Yonif 711/RKS.
Kisah bermula ketika Danki SSK 1 Kapten Inf Junior Gideon melaporkan pada pukul 23.00 WIB ke 711 Quick Respon Satgas Yonif 711/RKS bahwa Sahra kritis akibat menderita komplikasi penyakit.
Setelah menerima laporan kemudian tim quick respon mengirimkan tim kesehatan, dokter, serta ambulans ke rumah Sahra.
Karena Puskesmas di terdekat tidak buka 24 jam, rumah sakit terdekat berjarak cukup jauh, dan keterbatasan transportasi karena waktu sudah menunjukan hampir tengah malam tim Quick Respon kemudian memutuskan mengevakuasi Sahra ke RST Lautmenten Ambon.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Dansatgas Yonif 711/RKS Letkol Inf Fanny Pantouw, dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com pada Selasa (5/2/2019).
“Negeri Wakal berjarak cukup jauh dari kota Ambon, medannya merupakan pegunungan serta jalan yang dilalui pun sempit. Setelah laporan dari Danki SSK 1 sekitar pukul 23.00 WIT, tentang permintaan bantuan evakuasi warga yang sakit, maka segera kita kirimkan tim kesehatan dan dokter berikut Ambulance,” kata Fanny.
Meski medan untuk mencapai kota Ambon cukup sulit, namun Fanny bersyukur karena proses evakuasi Sahra berjalan lancar.
"Puji Tuhan, setiba disana, tim masih bisa mengevakuasi Ibu Sahra dengan aman dan lancar ke RST Latumenten yang fasilitasnya lebih lengkap" kata lulusan Akmil 2000 itu.
Fanny menjelaskan Wakal merupakan sebuah Negeri (desa) yang secara administratif berada dalam Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah dan berjarak sekitar 36 km dari Kota Ambon.
Fanny mengatakan bahwa saat ini Yonif 711/RKS yang dipimpinnya tengah bertugas sebagai Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) di wilayah Maluku, dan salah satu jajarannya digelar di Pos Wakal.
Mengingat keterbatasan sarana dan prasarana serta kondisi di wilayah penugasanya, Fanny kemudian membentuk 711 Quick Respon dengan nomor telepon 085280711711.
Tujuan dibentuknya rim tersebut ialah sebagai tim yang pertama kali melakukan tindakan pertolongan pertama, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan.
Tidak hanya itu, menurut Fanny tim tersebut juga berkeliling ke jajarannya yang bertugas di Pulau Ambon untuk memeriksa keseharan anggotanya sekaligus melayani masyarakat secara gratis.
“Ide tersebut muncul setelah melihat kondisi wilayah penugasan kami yang sangat dinamis namun juga terbatas dalam hal sarana prasarana pendukung seperti alat transportasi, sarana komunikasi. Khususnya pada situasi daruat dan malam hari,” kata Fanny.
Terkait hubungan dengan masyarakat, Fanny mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan kepada seluruh jajaranya, untuk jangan pernah ragu untuk membantu masyarakat, apalagi disaat situasi kritis seperti yang dialami Sahra.
“Bagi kami, keberadaan Satgas agar dapat diberdayakan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya saling menjaga keamanan wilayah. Namun untuk juga saling bantu terhadap kesulitan yang dialaminya,” kata Fanny.
Selain bertanggungjawab terhadap pengamanan wilayah, Fanny mengatakan jajarannya juga menjalankan pembinaan teritorial untuk membantu warga yang ada di sekitar Pos.
"Seperti halnya Pos Wakal, yang merupakan jajaran dari SSK I,” kata Fanny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.