Muwardi Kaget Ada Selang Panjang Dari Ginjal Hingga Kandung Kemihnya, Dokter Pun Tepuk Jidat
Muwardi awalnya menduga keberadaan selang ini akibat kelalaian dokter yang pernah menanganinya saat operasi batu ginjal pada 24 Juli
Editor: Hendra Gunawan
Muwardi mengatakan ia menjalani operasi pada 24 Juli 2017.
Ia mengakui pernah dijelaskan akan dipasang selang ke badannya.
Namun, ia tak mendegar penjelasan bahwa selang itu harus dilepaskan.
Bahkan usai operasi dia sempat dua kali melakukan konsul ke dr Dadan.
Ditemui terpisah, dr R Dadan Mochammad Ramdhan SpU membantah jika selang yang membujur dari ginjal kanan sampai ke kandung kemih pasien tersebut tertinggal saat proses operasi.
Baca: Polres Bandung Siapkan Hadiah Menarik Bagi Bobotoh di Laga Persib Bandung Vs Persiwa Wamena
“Saya akui memang pasien tersebut pernah saya lakukan tindakan pemasangan selang DJ Stand pada tanggal 24 Juli 2017 lalu. Disebut DJ Stand karena bentuknya double J, yang mana dari ujung ke ujung melingkar sperti huruf J agar selang itu tidak berubah posisi ke atas dan ke bawah. Selang tersebut memang sengaja dipasang ke badan pasien bertujuan untuk menolong si pasien itu sendiri,” papar dr Dadan ditemui di ruang kerjanya di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar.
Ia menjelaskan hasil pemeriksaan medis pada Juli 2017 lalu, mengungkapkan bahwa pasien tersebut memiliki tiga batu ginjal.
Dua batu ginjal berada di dalam ginjal sebelah kanan dan satu batu ginjal menyumbat di bagian saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
“Batu ginjal yang menyumbat di saluran penghubung itu menyebabkan aliran sisa filter ginjal (sebut saja air kencing_red) tidak dapat mengalir ke kandung kemih. Batu yang menyumbat saluran ginjal tersebut juga menyebabkan peradangan. Akhirnya ginjal menjadi bengkak dan pasien merasa nyeri,” papar dr Dadan.
Jika dibiarkan, kata dr Dadan, semakin lama kondisi pasien akan semakin parah, karena terjadi gangguan eliminasi urine.
Atas pertimbangan itulah disarankan untuk dilakukan tindakan pemasangan selang.
“Semua tindakan operasi pasti ada prosedurnya, tidak mungkin pasien tidak menerima penjelasan terkait apa yang akan dipasang, berapa biayanya dan apa saja resiko tindakannya. Sebelum dioperasi ada yang namanya informed consent, di mana pasien atau penanggung jawab pasien menanda tangani persetujuan tindakan,” paparnya.
Disitulah dijelaskan semua terkait tindakan tadi, sebelum operasi dilakukan, jika pasien atau penanggung jawab tidak menanda tangani informed consent, operasi tidak akan dilakukan.
“Saat tindakan penghancuran batu ginjal, saya tidak ada melakukan pembedahan, karena yang digunakan adalah laser. Jadi alat itu dimasukkan ke alat kelamin sampai saluran dan target yang dituju. Usai dihancurkan, batu ginjal yang disaluran penghubung tadi yang jadi masalah selanjutnya adalah peradangannya,” paparnya.