Kata Grace, Nasionalisme Tak Dibangun dengan Menyanyikan Indonesia Raya di Bioskop
Dalam kesempatan itu Grace juga mengungkapkan, persatuan dan ide nasionalisme Indonesia tidak cukup hanya dibangun dengan melap-lap warisan lama.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Dalam pidato poltik berjudul “Musuh Utama Persatuan Indonesia” di Festival 11 Yogyakarta, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menekankan pentingnya kepercayaan publik terhadap politik sebagai dasar persatuan dan rasa nasionalisme.
Hal ini disampaikan Grace di Festival 11 Yogyakarta yang diadakan di Graha Pradipta Jogja Expo Center Senin (11/2/2019. Dalam rilisnya kepada tribunnews.com dijelaskan acara tersebut dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta yang terdiri dari pengurus, kader, dan simpatisan PSI asal Yogyakarta dan sekitarnya.
Dalam kesempatan itu Grace juga mengungkapkan, persatuan dan ide nasionalisme Indonesia tidak cukup hanya dibangun dengan melap-lap warisan lama.
"Nasionalisme PSI tidak akan dibangun dengan cara mewajibkan orang menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum menonton film di bioskop,” kata Grace.
Grace menjelaskan kepercayaan tidak akan pernah tumbuh di atas politik yang korup. Selama anggota DPR masih korup, lanjutnya selama itu pula rakyat akan sulit percaya kepada politik. Ia mempertegas, bagaimana mungkin orang akan bersatu jika merasa dikhianti?
Baca: Presiden Jokowi: Para Ibu Telah Berjuang Bangkitkan Semangat Nasionalisme
"Kalau uang pajaknya secara sistematis dicuri, dikorupsi oleh orang yang mengaku sebagai wakilnya? Nasionalisme, bagi PSI harus didirikan di atas politik yang bersih. Kami percaya, persatuan nasional dibangun atas dasar trust,” tegas Grace disambut tepuk tangan kader dan simpatisan PSI.