Warga Pesisir, Nelayan dan Wisawatan di Berau Diimbau Mewaspadai Gelombang Tinggi
BMKG Berau kembali menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat Berau, khususnya yang bermukim di wilayah pesisir.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau kembali menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat Berau, khususnya yang bermukim di wilayah pesisir.
Dalam beberapa hari terkahir, cuaca ekstrem tengah menyelimuti wilayah ini.
Berdasarkan pantauan BMKG Berau, pada hari Selasa (12/2/2019) hingga Rabu (13/2/2019) besok, tinggi gelombang di Kecamatan Tanjung Redeb dan sekitarnya diperkirakan mencapai 1,25 meter hingga 2 meter.
Angin kencang juga sudah mulai dirasakan oleh masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir selatan, Kecamatan Bidukbiduk.
Menurut laporan warga bernama Ronny Adam, sejak Senin (11/2/2019) angin bertiup kencang di kecamatan terjauh di Kabupaten Berau itu.
Baca: Fitri Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat, Pelakunya Ditangkap Dini Hari Tadi
"Di Bidukbiduk tadi malam sampai saat ini anginnya kencang banget, gelombangnya juga tinggi," ungkapnya, Selasa (12/2/2019).
Dedy Paihan yang juga berada di kecamatan ini sempat menanyakan informasi kepada BMKG Berau tentang kondisi cuaca yang ekstrem ini.
Baca: Soal Puisi Doa Yang Ditukar, Fadli Zon Tolak Minta Maaf
Tekad Sumardi, Kepala Stasiun Metrologi, BMKG Berau menjelaskan, angin kencang yang terjadi di wilayah selatan Berau disebabkan adanya belokan angin (shearline).
"Shearline ini terbentuk di daerah pesisir Kalimantan," ungkapnya.
Angin kencang, kata Sumardi, memicu terjadinya gelombang hingga 2 meter.
Kondisi ini menurutnya sangat rawan bagi para nelayan tradisional maupun wisatawan yang melakukan perjalanan ke pulau-pulau wisata.
Baca: Peringatan 10 Tahun Kematian Prabangsa, Dewandari Masih Ingat Terakhir Ayah Mengantarnya ke Sekolah
Pasalnya, para nelayan tradisional umumnya hanya menggunakan sampan atau perahu kecil.
Demikian juga transportasi wisatawan, umumnya juga hanya menggunakan speedboat berukuran kecil yang rentan terhadap gelombang setinggi 1 hingga 2 meter.
Karena itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat yang sedang melakukan aktivitas di wilayah perairan Berau, agar lebih berhati-hati.
"BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan memperhatikan risiko gelombang tinggi, terhadap keselamatan pelayaran," tegasnya.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai kemungkinan pohon tumbang akibat angin kencang. Pasalnya di wilayah Bidukbiduk terdapat perkebunan kelapa yang menjulang tinggi.
Bahkan salah satu mobil warga pernah rusak berat karena tertimpa pohon kelapa yang tumbang akibat angin kencang.
Pantauan Tribunkaltim.co, hujan lebat hingga ringan disertai angin kencang juga menerpa Pulau Maratua dan sekitarnya sejak hari Rabu (6/2/2019) lalu.