Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipaksa Ngaku Perkosa Bidan Desa, Harismail Babak Belur Dipukuli, Labfor: Tak Ada Bukti Diperkosa

Kapolres OI AKBP Ghazali Ahmad melalui Kasat Reskrim AKP Malik Fahrin membenarkan adanya seorang Bides di Simpang Pelabuhan Dalam

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dipaksa Ngaku Perkosa Bidan Desa, Harismail Babak Belur Dipukuli, Labfor: Tak Ada Bukti Diperkosa
Dokumen Sriwijaya Post
Harismail (25) korban penculikan dan dianiaya orang tak dikenal dengan luka sayatan dipergelangan tangan saat dirawat di RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (23/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Harismail (25), pria yang dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan desa YL harus terbujur lemah di kamar rumah sakit RS Bhayangkara, Palembang Sabtu (23/2/2019).

Saat itu Harismail ditemukan warga di Kecamatan Rambutan, sudah tergeletak dengan mata tertutup lakban dan penuh luka di sekujur tubuh.

Dalam pengakuannya kepada wartawan Sripoku.com, Harismail belum bisa membuka matanya akibat mengalami luka lebam di wajahnya.

Bapak satu anak tersebut menceritakan dengan pelan bagaimana kasus yang menimpanya pertama Kali.

Kronologi

Baca: Kebakaran Hutan di Bengkalis Meluas hingga Melahap 671 Hektare Lahan

Harismail menceritakan kronologi awal mula dirinya yang tiba-tiba saja dipaksa untuk masuk ke dalam sebuah mobil orang tak dikenal.

"Saya habis beli rokok, waktu mau pulang dicegat di depan rumah teman saya. Saya lagi di sana. Di masukan ke dalam mobil," ungkapnya menceritakan kejadian dirinya ditangkap.

Berita Rekomendasi

Dalam perjalanan tersebut, dirinya dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan YL.

Bidan desa OI yang diperkosa 5 orang tak dikenal saat ini di rawat di ruan
Bidan desa OI yang diperkosa 5 orang tak dikenal saat ini di rawat di ruang melati, ruang rawat kebidanan RS Bhayangkara Palembang, Rabu (20/2/2019) (SHINTA/TRIBUNSUMSEL.COM)

Harismail yang biasa dipanggil Ujang atau Hari berusaha membantah setiap tuduhan terhadap dirinya.

Dipaksa Mengaku

Berbagai siksaan datang saat dirinya membantah setiap pertanyaan.

"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab tidak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol jelasnya lemas," ungkapnya.

Keluarga Hari baru mengetahui kejadian sehari setelah korban dibawa pergi orang tidak dikenal.

Informasi tersebut didapat dari Kepala Desa, Kamal, Kecamatan Pumulutan Barat.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas