Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Para Penambang Tradisional Mencari Berkah dari Aktivitas Banjir Lahar Dingin di Gunung Merapi

Puluhan penambang tradisional berlomba-lomba mengeruk pasir yang melimpah. Slamet menuturkan sehari mampu mengisi penuh satu bak truk dengan pasir.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Para Penambang Tradisional Mencari Berkah dari Aktivitas Banjir Lahar Dingin di Gunung Merapi
Twitter/BPPTKG
Awan panas guguran di Gunung Merapi pada pukul 08.58 WIB, Senin (11/2/2019). 

Banjir lahar dingin bisa terjadi kapan saja saat peningkatan Merapi seperti sekarang ini.

Penambang pasir tradisional lain, Sawaldi (24) menuturkan dirinya dan penambang lain bisa dikatakan mengantongi pengetahuan kapan terjadinya banjir lahar dingin terjadi, meskipun hal itu tidak pasti.

"Kalau hujan deras di sini atau di puncak gunung, kami tidak berani menggali pasir dan batu. Kami naik dari sungai dan bergegas pulang," ucapnya.

Jika terjadi hujan lebat, dikhawatirkan banjir lahar dingin juga terjadi.

Para penambang sudah mengetahui kapan waktunya mereka menghentikan pekerjaan.

Disinggung penambang skala besar yang menggunakan alat berat, Sawaldi menjelaskan penambang jenis itu tidak diperbolehkan menambang di alur Kali Woro.

"Itu bisa merusak. Ya merusak sungai juga merusak mata pencaharian kami sebagai penambang tradisional. Makanya mereka tidak diperbolehkan menambang di sini," ucapnya. (tim)

Berita Rekomendasi

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Berkah Pasir Merapi bagi Penambang Tradisional

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas