Pegiat Sosial di Kediri Bangunkan Rumah untuk Janda Pemulung
Para pegiat sosial lintas komunitas ini ikut kerja bakti menggali tanah untuk pondasi serta mengaduk adonan semen.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNWS.COM, KEDIRI - Ny Peni (44) tak kuasa menahan haru saat belasan pegiat sosial dari lintas komunitas memulai gotong-royong menggali pondasi pembangunan rumahnya di Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Minggu (10/3/2019).
Para pegiat sosial lintas komunitas ini ikut kerja bakti menggali tanah untuk pondasi serta mengaduk adonan semen. Pekerjaan pembuatan rumah itu juga melibatkan tukang dan kuli bangunan.
"Kami sangat berterima kasih telah dibangunkan rumah baru. Semoga kebaikan yang mulia ini mendapatkan balasan dari Tuhan," ungkapnya.
Ny Peni mengaku tidak dapat membalas kebaikan para pegiat sosial lintas komunitas. Apalagi pekerjaannya sehari-hari sebagai pencari barang rosokan atau pemulung hasilnya juga tidak seberapa.
"Kami tidak menyangka rumah kami yang dulu seperti gubuk dibuatkan rumah baru oleh bapak- bapak yang baik hati ini," ungkapnya.
Sebelumnya Ny Peni memang tinggal di rumah sangat sederhana bersama dengan dua anaknya yang masih kelas satu dan empat SD.
Namun dia memiliki sepetak tanah peninggalan orangtuanya.
Hanya saja keluarga prasejahtera itu tertimpa musibah saat suaminya meninggal karena sakit.
Praktis, Peni kini harus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.
Guna mencukupi kebutuhan setiap hari saja masih kurang, tidak mungkin Ny Peni memperbaiki apalagi membangun rumahnya.
"Uang dari mana untuk bangun rumah. Untuk blonjo setiap hari saja masih kurang," ujarnya.
Kisah duka keluarga Peni ini kemudian terdengar pegiat komunitas sosial. Setelah dilakukan survei, ternyata memenuhi prasyarat untuk dibangunkan rumah baru.
Arif, salah satu pegiat lintas komunitas mengungkapkan, pihaknya trenyuh melihat rumah keluarga Peni yang sangat tidak layak.
Ironisnya, meski memenuhi syarat mendapatkan bantuan, sampai sekarang Ny Peni juga belum pernah menerima bantuan.