Tubuh Fajar Saefudin Tinggal Kulit dan Tulang, Dua Adik Meninggal Dunia, Bapak Ibunya Juga Sakit
Malang nian nasib Fajar Saefudin (10), pelajar kelas IV madrasah warga Kampung Neglasari RT 01/11, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Cianjur
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Malang nian nasib Fajar Saefudin (10), pelajar kelas IV madrasah warga Kampung Neglasari RT 01/11, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, tubuhnya kering kerontang tinggal kulit dan tulang saat ditemukan oleh Babinsa Haurwangi Koptu Haryadi, Kamis (21/3/2019).
Fajar Saefudin sudah sebulan tak pergi sekolah ke madrasah Al-Huda karena jatuh sakit, kondisi makin parah setelah ia tak mau makan dalam beberapa hari terakhir.
Saat diperiksa Babinsa, tak hanya Fajar yang sakit. Sang ayah Aef Saefudin (45) dan sang ibu Vera (42) juga menderita sakit.
Sekeluarga ini tinggal di rumah pengap tak layak huni. Tak ada ventilasi udara dalam rumah dan sekeluarga ini menderita penyakit paru-paru.
Melihat hal tersebut, Babinsa langsung mengumpulkan warga dan ketua RT setempat. Kondisi Fajar Saefudin yang sudah sangat lemah akhirnya dipaksa dibawa ke rumah sakit oleh Babinsa.
"Semula mereka menolak, namun saya paksa dan saya minta bantuan sana sini untuk biaya makan yang menunggu Fajar di rumah sakit," kata Haryadi, ditemui saat melakukan kerjabakti membersihkan dan merenovasi rumah keluarga Fajar, Jumat (22/3/2019).
Haryadi mengatakan, sambil menunggu uluran tangan dari donatur dan dermawan ia menyuruh warga dan tetangga membersihkan rumah milik keluarga Fajar terlebih dahulu.
Kakek Fajar, Arim (54), mengatakan awalnya yang sakit itu ayahnya Fajar lalu menular ke sang istri dan lalu menular kepada Fajar.
"Awalnya batuk batuk menular ke anak dan istri, cucu saya sebulan tak sekolah, seminggu sebelum dibawa kemarin susah makan," kata Arim.
Arim mengatakan beberapa kali ia membawa cucunya berobat ke puskesmas.
Namun karena tak mampu melanjutkan biaya berobat, maka Fajar hanya mendapat pengobatan alakadarnya.
"Ayahnya hanya tukang ojeg, kadang dapat uang kadang tidak," kata Arim.
Arim mengatakan, nasib pilu juga menimpa dua cucunya yang tak lain masih adiknya Fajar.