GP Ansor Masifkan Gerakan Rabu Putih untuk Dongkrak Angka Partisipasi Pemilih Pemilu 2019
Menyikapi tingkat partisipasi masyarakat yang dinilai rendah terutama daerah di perbatasan GP Ansor memasifkan gerakan Rabu Putih
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Menyikapi tingkat partisipasi masyarakat yang dinilai rendah terutama daerah di Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Barat seperti Cilacap, Brebes, dan Tegal, Gerakan Pemuda (GP) Ansor memasifkan gerakan Rabu Putih.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, gerakan Rabu Putih bertujuan menyukseskan Pemilu 2019.
Dikatakannya, gerakan tersebut penekannya ialah mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang.
“Karena itu, GP Ansor akan memasifkan gerakan Rabu Putih di daerah yang tingkat partisipasinya rendah. Kami memiliki data angka partisipasi itu,” terangnya kepada Tribunjateng.com, saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) GP Ansor Jateng di Pondok Pesantren (Ponpes) Edi Mancoro, Tuntang, Kabupaten Semarang, Minggu (31/3/2019).
Karenanya kata dia, GP Ansor selain meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019, gerakan Rabu Putih juga untuk membantu TNI-Polri dalam pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi.
GP Ansor lanjutnya, akan pro aktif dalam menjaga kondusivitas keamanan dan mengantisipasi upaya provokasi serta intimididasi yang dilakukan kelompok tertentu.
Gus Yaqut menyatakan, GP Ansor sudah mencium adanya intimidasi dan provokasi dari kelompok tertentu yang bisa mengganggu kondusivitas keamanan dan upaya penggunaan masjid untuk tempat berpolitik.
"Seperti hari ini, saya membaca di media ada statement dari Amin Rais misalnya. Dia bilang akan menggunakan masjid untuk berpolitik. Bahkan, dia ngomong yang tidak memperbolehkan masjid untuk berpolitik, tidak paham Islam. Nah, kayak begini kan tanda-tanda masjid akan digunakan untuk berpolitik,"katanya.
Disinggung mengenai langkah dilakukan, Gus Yaqut menjelaskan, anggota GP Ansor yang berjumlah 4,7 juta orang akan memantau kegiatan dan informasi beredar di masyarakat.
Jika ada gerakan mengarah ke intimidasi dan provokasi sebutnya, diharap segera melapor ke petugas aparat keamanan agar hal tersebut bisa secepatnya ditangani.
"Tak hanya itu, kami juga akan menggelar pengajian dan istighosah di masjid-masjid. Ini untuk mendinginkan dan meredam provokasi. Selain itu, juga untuk menjaga masjid sebagai tempat ibadah bukan untuk tempat berpolitik," ujarnya.
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly menyatakan siap mengantisipasi gerakan intimidasi dan provokasi dari kelompok tertentu.
Pihaknya akan membuat grup WhatsApp anggota GP Ansor di setiap desa.
Ini merupakan bagian dari gerakan Rabu Putih dalam mendongkrak tingkat partisipasi masyarakat dan menyukseskan Pemilu 2019.
"Kami juga akan memantau daerah-daerah yang berpotensi terjadi provokasi dan intimidasi kepada masyarakat, seperti Solo Raya dan Kendal. Di daerah tersebut kami sudah mencium adanya porvokasi dan intimidasi, namun masih kami dalami," jelasnya. (M Nafiul Haris)