Kronologis Penangkapan 3 Terduga Teroris di Tiga Tempat Berbeda, Empat Anggota Polisi Terluka
Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris, anggota kelompok JAD jaringan Bandung, di tiga tempat. Empat anggota polisi terluka.
Editor: Dewi Agustina
Mamad Ahmad Dadan (41), petugas Linmas Batujajar Timur, yang menyaksikan langsung penangkapan, mengatakan penyergapan terhadap SHS terjadi sekitar pukul 07.30.
Saat itu SHS baru saja pulang dari warung bersama anaknya yang masih berusia tiga tahun.
"Saat hendak ditangkap (JAD jaringan Bandung) ia melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau sambil berteriak Allahu Akbar! Anaknya menangis," kata Mamad di Cibungur, kemarin.
Namun, Mamad mengaku tak mengetahui pasti apa yang menimpa para polisi yang menangkap SHS. Ia hanya tahu, SHS akhirnya dapat ditangkap.
"Istrinya juga ikut dibawa petugas ke mobil. SHS sehari-hari bekerja di perusahaan mebel, sementara istrinya ibu rumah tangga biasa. Selama ini mereka jarang bergaul dengan warga sekitar," ujarnya.
Isa, ibu SHS, mengaku sempat melihat anaknya saat dibawa petugas ke mobil. Ia mengaku tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi.
"Saya teriak, mau diapakan anak saya? Saya lihat, wajah anak saya sudah luka. Saat itu, warga juga sudah banyak berdatangan," ujarnya.
Ketua RT 02, Dedi Kusnadi, mengatakan, tingkah laku SHS memang menjadi berbeda sejak empat tahun lalu.
"Ia tidak pernah lagi menghadiri undangan acara keagamaan. Saya pun sempat menyelidiki secara langsung apakah yang bersangkutan mengikuti aliran sesat atau tidak, karena ada laporan warga bahwa setiap malam Jumat sering ada tamu yang datang ke rumah SHS," katanya.
Polisi Terluka
Akibat perlawanan SHS, empat anggota Polda Jabar, yang ikut membantu Densus 88 Antiteror melakukan penyergapan, dikabarkan terluka terkena sabetan pisau.
Namun, hingga semalam, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, belum bersedia memberikan keterangan.
Saat dikonfirmasi Tribun melalui pesawat telepon, ia hanya membenarkan penangkapan itu.
"Informasi selanjutnya, silakan langsung ke Mabes Polri," ujar Trunoyudo.
RS Dustira, yang dikabarkan merawat ketiga anggota Polda Jabar, kemarin menolak memberikan keterangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.