Pembunuh Guru Honorer Asal Kediri Menangis di Hadapan Awak Media Ucapkan Sesal dan Minta Maaf
Pembunuh guru honorer asal kediri menangis saat dihadirkan polisi di hadapan awak media di Mapolda Jawa Timur, Surabaya.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua tersangka pembunuhan Budi Hartanto dihadirkan kepolisian di hadapan awak media ketika Ditreskrimum Polda Jawa Timur merilis pengungkapan kasus tersebut, Senin (15/4/2019) siang.
Aris Sugianto dan Ajis Prakoso merupakan tersangka dalam kasus mayat dalam koper yang ditemukan di Blitar, Rabu (3/4/2019)
Dihadapan wartawan, Aris Sugianto menangis.
"Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban, saya khilaf," kata Aris didampingi Ajis Prakoso.
Baca: Masa Tenang Kampanye Pemilu 2019, TKD Jatim Gelar Doa Bersama Bareng Tokoh Lintas Agama
Aris mengaku hanya bisa mendoakan korban agar diampuni dosa-dosanya.
"Saya di sini hanya bisa berdoa agar almarhum diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang yang beriman," ucap Aris sambil sesenggukan.
Dalam rilis kasus tersebut, kedua pelaku yakni Ajis dan Aris ditunjukkan kepada wartawan.
Keduanya mengenakan baju tahanan dan dalam kondisi diborgol.
Baca: Tak Ada TPS di Bandara Ngurah Rai Bali, Pemilih Bisa Mencoblos di TPS Sekitar Bandara
Azis dan Aris berhasil diamankan setelah 10 hari diburu polisi.
Azis diamankan di Kediri, sementara Aris diamankan di Jakarta Kamis malam pekan lalu.
Azis diketahui adalah pria berusia 23 tahun, warga Jalan Merak, Desa Ringinrejo, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sementara Aris yang berusia 34 tahun itu tercatat sebagai warga Desa Mangunan, kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Baca: Ratusan Satpol PP Tangsel Sisir APK yang Masih Terpasang di Hari Tenang Jelang Pencoblosan
Jasad Budi Hartanto ditemukan dalam koper yang ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Jasad ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana di dalam sebuah koper.
Sejumlah fakta baru terungkap setelah kepolisian menangkap dua pelaku mutilasi terhadap Budi Hartanto.