Lima Fakta Kabupaten Kepulauan Talaud, Berbatasan dengan Filipina dan Namanya Bermakna Surga
Kabupaten ini beribu Kota Melonguane yang memiliki luas luas wilayah 1.288,94 km2 dan jumlah penduduk 91.067 jiwa
Editor: Eko Sutriyanto
Hasil dari proses pangangkatan ini sejak zaman Pleistosen (1,6 juta-10.000) hingga zaman Holocen ditambah dengan kolonisasi oleh tumbuhan, binatang dan manusia serta interaksi diantaranya, terbentuklah Kepulauan talaud.
Baca: Cuaca Buruk di Sulawesi Utara, Ketinggian Air di DAS Tondano Level Waspada, 3 Penerbangan Dialihkan
3. Talaud Bermakna Surga
Talaud atau taloda disebut juga dengan nama “Porodisa” atau Paradise yang berarti surga.
Menurut cerita ketika bangsa Portugis datang pertama kali ke talaud mereka berkata “Paradise” karena dilihatnya talaud bagaikan surga, tapi penduduk lokal waktu itu mengucapkannya “porodisa” karena tidak dapat mendengar dan melafazkannya dengan baik dan juga tidak mengerti artinya.
Sedangkan Taloda berasal dari kata Talo dan Oda. Talo adalah nama orang yang berasal dari talaud sedangkan Oda adalah istrinya yang berasal dari pulau Mindanau (Filipina), Taloda menjadi nama dari keturunan mereka berdua.
4. Warganya Diduga berasal dari Filipina
Mengenai asal-usul memang belum diketahui pasti, namun banyak pendapat bahwa orang talaud berasal dari Filipina karena mempunyai kemiripan bahasa dan warna kulit serta bentuk tubuh, ada yang menyebutkan bahwa suku talaud termasuk bangsa Melayu Polinesia yang merupakan bagian dari Austronesia.
Berdasarkan penelitian, kepulauan talaud telah dihuni sekitar ± 6.000 tahun SM.
Kita juga dapat mengetahui asal-usul orang Talaud berdasarkan cerita rakyat, seperti yang disebutkan diatas Talo dan Oda adalah manusia pertama ditalaud.
Cerita lain adalah Hikayat yang berjudul “Alamona Otaumata Ntaloda” (manusia pertama ditalaud).
Cerita lain juga mengatakan tentang asal usul orang talaud berasal dari Filipina selatan.
Dikisahkan tiga orang yaitu Gumansalangi dan istrinya Kondawulaeng bersama Bawanulare berlayar ketimur.
Ketika sampai di pulau Sangir, Gumansalangi dan istrinya Kondawulaeng tidak berlayar dan menetap disana, sedangkan Bawanulare tetap melanjutkan pelayaran sampai di Pulau Kabaruan.
5. Dulunya ada Kerajaan di Talaud
Petunjuk ataupun bukti-bukti tentang kerajaan talud sangat sedikit, namun yang pasti di talaud telah berdiri kerajaan sejak jaman Majapahit.
Dalam syair Prapanca pada kitab negarakartagama pada zaman gajah mada (1364), Talaud disebut sebgai udamakatrayadi atau udamakatraya. (talaudkab.go.id)