6 Fakta Sopir Taksi Online Dapat Order Antar Jenazah, Awalnya Takut hingga Penyesalan Bupati
Banyak warga yang menaruh simpati kepada keluarga duka dan memuji Yuni yang tidak menolak order mengantar jenazah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Yuni (36), perempuan yang berprofesi sebagai pengemudi GrabCar asal Garut, Jawa Barat, ini sama sekali tidak merasa takut saat menerima order mengantar jenazah.
Ibu rumah tangga itu justru merasa telah memenuhi keinginannya mengantar jenazah semenjak menjadi pengemudi GrabCar.
Aksi Yuni itu segera menuai pujian warganet, apalagi setelah mengetahui pemesan GrabCar menganggap biaya sewa ambulans di Rumah Sakit Umum dr Slamet di Garut terlalu mahal.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Cerita saat terima order membawa jenazah
Yuni mengaku tak menyangka apa yang dilakukannya menarik perhatian publik sehingga mendapat simpati.
Menurut Yuni, saat itu dirinya mendapat order dari seorang pria bernama Doni.
Order tersebut diterimanya pada Rabu (1/5/2019) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Pemesan meminta dijemput di RSU dr Slamet Garut dan diantar ke Desa Banjarwangi dengan jarak sekitar 60 kilometer lebih dengan biaya Rp 230.000.
Begitu menerima order, Yuni dihubungi pemesan yang mengatakan bahwa penumpang yang akan dibawa adalah jenazah. Namun, Yuni memilih tidak menolaknya.
"Begitu menjemput, yang mesan bilang terima kasih karena aku sopir keempat yang akhirnya mau menerima," kata Yuni kepada Kompas.com.
2. Tidak pilih-pilih order
Yuni mengatakan, banyak orang menghindari membawa jenazah karena takut mobil yang digunakan sepi penumpang. Namun, Yuni tidak mau peduli. Dirinya berprinsip Allah telah mengatur rezeki seseorang.
"Banyak yang bilang kalau mobil dipakai usaha terus dipakai ngangkut jenazah jadi tiis (sepi). Saya mah enggak peduli, rezeki mah Allah yang ngatur," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.