Hapus Citra Kawasan Prostitusi, Gunung Kemukus Sragen Bakal Disulap Jadi Wisata Keluarga
Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati berujar rencana tersebut juga sebagai upaya untuk membebaskan Gunung Kemukus dari praktik prostitusi
Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM - Gunung Kemukus menyimpan misteri dan kontroversi yang tak pernah habis untuk digali.
Gunung yang tak begitu tinggi ini selalu menjadi tujuan para peziarah yang ramai-ramai datang di malam-malam tertentu.
Konon para peziarah datang ke Gunung Kemukus untuk mencari kekayaan dan kemuliaan.
Benarkah kabar tersebut?
Para peziarah yang datang ke Gunung yang terletak di Desa Soko, Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen ini mayoritas bertujuan untuk mencari berkah.
Ritual yang dilakukan di kawasan tersebut juga cenderung sama dengan beberapa daerah-daerah yang disakralkan lainnya, seperti Gunung Muria, Gunung Kawi dan Gunung Jati.
Para peziarah diharuskan untuk 'nyekar' mendatangi sebuah makam yang dianggap makam dari orang sakti pada masa hidupnya.
Selain itu, di sekitar makam juga terdapat sumber mata air.
Para peziarah juga diwajibkan untuk mandi di sumber mata air tersebut.
Setelah itu para peziarah bisa langsung melakukan ritual atau menyepi di kawasan tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen telah berencana mempersolek citra Gunung Kemukus lebih baik lagi.
Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati berujar rencana tersebut juga sebagai upaya untuk membebaskan Gunung Kemukus dari praktik prostitusi.
"Maka dari itu direncanakan Gunung Kemukus menjadi tempat wisata keluarga, yang akan terintegrasi dengan dua destinasi wisata lainnya, yakni Waduk Kedungombo dan Museum Purbakala Sangiran," katanya kepada wartawan, Sabtu (10/5/2019).
Terkait rencana tersebut, sudah disiapkan Detail Engineering Design (DED) yang integrated dengan tiga lokasi tersebut, Gunung Kemukus, Waduk Kedungombo, dan Museum Purbakala Sangiran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.