Istri Petugas Pemilu yang Meninggal Tolak Wacana Bongkar Kuburan
Wacana bongkar kuburan hingga autopsi bagi petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia akhir-akhir ini, ditolak oleh pihak keluarga.
Editor: Sanusi
Visum Dinilai Tak Pedulikan Perasaan Keluarga
Permintaan untuk pembongkaran dan visum terhadap petugas Pemilu 2019 yang meninggal dinilai tendensius hanya untuk kepentingan politik semata.
Menurut Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) Solo, Her Suprabu, permintaan yang disampaikan langsung oleh kelompok capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno (Prabowo-Sandi) sebagai hal yang tidak memperhatikan perasaan keluarga korban.
"Biarlah para pejuang demokrasi atau petugas Pemilu 2019 beristirahat dengan tenang," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/5/2019).
"Jangan mengorbankan mereka (yang meninggal dunia) hanya untuk kepentingan politik semata," jelasnya menegaskan.
Harusnya lanjut Her Suprabu, pihak yang mengusulkan pembongkaran sampel kuburan petugas Pemilu 2019 untuk divisum, menjaga perasaan keluarga yang sudah ditinggalkan.
"Justru kita harus kawal agar pemilu ini sukses dan cita-cita para petugas tersebut yang meninggal dunia, bisa diwujudkan," harap dia.
Lebih lanjut dia menerangkan, Pemilu 2019 memang panjang dan melelahkan, sehingga terkait meninggalnya ratusan petugas Pemilu 2019 dalam tugas ini, mestinya jangan dipolitisir dan dijadikan alat mendelegitimasi pemilu.
"Apalagi dari hasil pengecekan Kementrian Kesehatan bahwa yang meninggal rata-rata sudah punya penyakit bawaan dan terpicu karena banyak faktor," terang dia.
"Ya faktornya baik fisik maupun psikis selama bertugas dari pagi hingga pagi lagi karena mengurusi lima surat suara," jelasnya membeberkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pihak Keluarga Tolak Wacana Bongkar Kuburan hingga Autopsi Petugas Pemilu di Solo yang Meninggal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.