Polda Sumsel Tegaskan Keterlibatan Prada DP dalam Pembunuhan Vera Oktaviani Masih Dugaan
Saat ini penyidik belum bisa memastikan dan menangkap pelaku dan diduga berjumlah dua orang tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan sripoku.com, Haris Widodo
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Vera Oktaviani (20) perempuan cantik yang menjadi korban mutilasi dan ditemukan di dalam kamar penginapan di Musi Banyuasin, Jumat (10/5) lalu masih menimbulkan tanda Tanya siapa pembunuhnya.
Dugaan salah satu oknum anggota TNI terlibat peran dalam tewasnya kasir minimarket tersebut sehingga membuat Polda Sumatera Selatan menggandeng Kodam II/Sriwijaya dalam penyelidikan kasus tersebut.
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Komisaris Besar Supriadi mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kodam II/Sriwijaya terkait dugaan tersebut.
Karena saat ini penyidik belum bisa memastikan dan menangkap pelaku dan diduga berjumlah dua orang tersebut.
“Isu yang berkembang di media sosial, ramai menyudutkan anggota TNI tersebut. terus kami pantau bahkan kita koordinasi dengan TNI agar tidak misscommunication dan Kita belum bisa memastikan itu pelakunya, hanya baru dugaan sementara,” ujarnya Kepada Sripo, Minggu (12/5/2015).
Baca: Gelagat Tak Biasa Korban Mutilasi Vera Oktaria Diungkap Rekan Kerja, Izin Pulang Ternyata ke Hotel
Ia mengatakan penyidik telah memeriksa 6 orang saksi terkait dugaan pembunuhan terhadap Vera Oktarina namun penyidik belum bisa memberikan hasil penyelidikan karena masih mengejar pelakunya.
“Kalau memang itu anggota TNI pelakunya, maka akan diproses oleh hukum peradilan militer. Berkas perkara kita serahkan ke Pomdam II/Sriwijaya. Tapi sekarang penyelidikan masih berlanjut, kita tidak boleh berasumsi dulu,”katanya.
Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Infanteri Djohan Darmawan membenarkan bahwa salah satu anggota TNI yang diduga pelaku pembunuhan, bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dari keluarga korban dan kini sedang diselidiki.
Anggota yang dimaksud adalah Prajurit Dua DP (22), yang sedang mengenyam pendidikan di Sartaif Rindam II/Baturaja.
Baca: 7 Fakta Pembunuhan Mutilasi Vera: Seolah Profesional Pelaku Membuat Timer dari Korek dan Obat Nyamuk
“Saat ini yang bersangkutan dilaporkan tidak hadir tanpa izin. Ini masih dugaan dan masih diselidiki oleh Pomdam II/Sriwijaya,” ujarnya.
Saat ini TNI bersama Polda Sumatera Selatan berkoordinasi dan bekerja sama untuk mengungkap kasus tersebut.
Dirinya memastikan akan menghukum dengan undang-undang yang berlaku apabila oknum tersebut terbukti membunuh.
“Penyelidikan kita lakukan dulu apakan ada benang merahnya dengan ketidakhadiran DP ini dengan meninggalnya VO. Kami pastikan oknum TNI akan diproses hukum yang berlaku bila terbukti melakukan tindakan pidana,” kata Djohan.
Suhartini (50), ibu kandung korban mengatakan Vera pernah diancam oleh DP karena memutuskan hubungan mereka.
Diperlakukan kasar
Selama DP dan Vera menjalin hubungan asmara pun, Vera mengaku sering diperlakukan secara kasar.
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi pacaran dengan dia," kata ibu korban Suhartini.
Setelah memutuskan hubungan yang telah dijalin sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut, DP selalu meneror dan mendatangi Vera kemanapun Vera berada.
“Kawan-kawan Vera juga cerita kalau Vera ini mengeluh dengan perilaku DP itu, Tapi Vera tidak bisa apa-apa. Vera juga orangnya pendiam dan hanya mau cerita kalau sudah mendesak saja,” katanya.
Di kawasan tempat DP tinggal yang berada di Lorong Taman Bacaan, Kelurahan Telaga Swidak Kecamatan Seberang Ulu 2, ada fakta lain yang berbeda.
Ternyata sebelum DP mengeyam pendidikan di Sartaif Rindam II/Baturaja, DP mengajak Alm. Vera berjalan di sekitaran tempatnya.
Bahkan mengejak Alm Vera bertemu dengan kedua orangtua DP.
"Dak tau mimpi apo aku, tau-tau ado warga kami yang diduga jadi tersangka pembunuh alm Vera, Padahal sebelum dio pelatihan mereka berduo itu jalan-jalan keseputaran sini (Lorong Taman Bacaan)
Bahkan alm Vera diajak menghadap orangtua prada DP untuk makan bersama,"ujar Nurazizah Ketua RT 6 Lorong Taman Bacaan Kelurahan Tangga Takat Kecmatan Seberang Ulu 2 kepada Sripoku.com, Minggu (12/5/2019)
Dari keterangannya, prada DP merupakan anak yang baik dan sopan karena dia tau betul kalau prada DP sering membantu kalau warga sini jika ada kegiatan sosial dan bertanya langsung kepada ketua RT.
Baca: Prada DP Diminta Pulang, Orangtua Meyakini Anaknya Bukan Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria
"Baik, sopan santun dia orangnya bahkan kesehariannya bermasyarakat ia ada disini," katanya.
Dikatakannya, bahkan kemauan Prada DP masuk TNI adalah kemauannya sendiri.
Ia bercerita bahwa sebelumnya orang tua Prada DPmengarahkan untuk tidak mengikuti tes menjadi TNI melainkan untuk melanjutkan kuliah.
Namun anak kedua dari 2 bersaudara itu tetap bersikeras ingin menjadi TNI.
Nurazizah berharap pelaku cepat ditemukan dan juga bukanlah warganya yang terlibat ikut terlibat pembunuhan tersebut, karena kasihan orang tuanya setres atas masalah yang menimpa anaknya tersebut.
Serta masalah ini cepat terselesaikan.
Sementara itu depan lorong Alm Vera telah terpajang 4 papan karang bungan sebagai ucapan belasungkawa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.