Massa akan Gelar Aksi Tolak Kecurangan Pemilu di Bawaslu Jatim
Sejumlah massa direncanakan menggelar aksi di Badan Pengawas Pemilihan Umum Jawa Timur (Bawaslu Jatim), terkait aksi damai bela kedalulatan rakyat.
Editor: Januar Adi Sagita
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah massa direncanakan menggelar aksi di Badan Pengawas Pemilihan Umum Jawa Timur (Bawaslu Jatim), terkait aksi damai bela kedalulatan rakyat.
Aksi dengan gaung 'tolak kecurangan' Pemilu 2019 itu direncanakan digelar sekitar pukul 13.00 WIB oleh sejumlah massa yang mengatasnamakan Forum Umat Islam, Rabu (15/5/2019).
Dari data yang didapatkan TribunJatim.com, aksi tersebut akan diikuti sekitar 7.000 orang dengan sasaran di depan kantor Bawaslu Jatim.
Mereka akan berorasi untuk menolak kecurangan Pemilu serta melakukan doa bersama.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, membenarkan adanya aksi tersebut dengan adanya perizinan terkait rencana aksi.
Pihaknya telah menyiapkan sejumlah pengamanan untuk pengawalan aksi demokrasi tolak kecurangan.
"Sesuai surat izin yang disampaikan di Polda memang akan ada demonstrasi masyarakat di Bawaslu. Boleh itu dinamika di masyarakat dan juga sudah ada salurannya," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Rabu (15/5/2019).
Namun, dalam kenyataannya Soeharto jatuh sebelum memasuki abad ke-21.
Terkait dengan buku tersebut, pengamat buku Sukardi Rinakit menyatakan ramalan Soeharto itu benar adanya.
Menurutnya, krisis segala bidang pada tahun 1998 telah mencapai puncaknya.
Namun, ekonomi bisa selamat karena kreativitas rakyat dalam usaha kecil dan menengah.
"Krisis ekonomi 1998 teratasi karena kreativitas rakyat dalam usaha kecil dan menengah lagi. Berkat penyelamatan itu, usaha besar juga bisa tumbuh," ujar Sukardi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.