Tetap Beroperasi di Bulan Puasa, Mucikari Gang Dolly Mengaku Raup Keuntungan Hanya Rp 30 Ribu Sehari
Bisnis prostitusi gang Dolly kembali bangkit, mucikari berinisial IA berhasil ditangkap dan mengaku meraup untung cuma Rp 30 ribu sehari.
Penulis: Grid Network
TRIBUNNEWS.COM - Meski telah resmi ditutup, rupanya geliat bisnis prostitusi kenamaan Gang Dolly di Surabaya perlahan mulai kembali bangkit.
Kembalinya geliat bisnis prostitusi di Gang Dolly, Surabaya ini diketahui dari salah seorang mucikari berinisial IA yang tertangkap basah oleh kepolisian tengah menjalankan bisnis tersebut.
Meski belum sepenuhnya kembali, mucikari IA mengaku bisa meraup keuntungan sebesar Rp 30 ribu per hari dari bisnis prostitusi yang ia geluti di Gang Dolly, Surabaya.
Siapa sih yang tidak tahu soal bisnis prostitusi ternama, Gang Dolly di Surabaya?
Melansir Kompas.com, bisnis prostitusi Gang Dolly si Surabaya ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Sebelum dipenuhi dengan hutan bangunan seperti saat ini, lokasi bisnis prostitusi Dolly di Surabaya ini awalnya adalah sebuah kompleks pemakaman Tionghoa.
Sekitar tahun 1960, kawasan tersebut dibongkar oleh pemerintah dan dijadikan pemukiman warga.
Sekitar tahun 1967, seorang mantan pekerja seks komersil bernama Dolly Khavit menikah dengan pelaut berkebangsaan Belanda dan membangun wisma di wilayah itu.